Sekjen PBB Heran Masih Ada Media yang Terbitkan Kartun Nabi
NU Online · Jumat, 10 Februari 2006 | 02:20 WIB
New York, NU Online
Sekjen PBB Kofi Annan merasa heran dan prihatin karena ditengah meningkatnya protes masyarakat Muslim, masih ada sejumlah media massa di dunia yang kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
"Sungguh, saya tidak mengerti mengapa ada hingga hari ini masih ada surat kabar yang menerbitknnya. (Kartun) itu menghina, provokatif, dan mereka harus melihat apa yang terjadi di seluruh dunia," kata Annan kepada wartawan di New York, Kamis.
<>Kartun yang dinilai menghina tersebut terbit pertama kali di koran Denmark, kemudian di sejumlah negara Eropa. Di Indonesia pun beberapa media ada yang menerbitkan kartun tersebut sehingga telah mengundang protes dari masyarakata.
Menurut Annan, redaktur media massa yang telah ataupun berencana menyajikan kartun tersebut ibarat menyiram bensin ke api. "Pernyataan ini bukan karena saya anti pada kebebasan berbicara atau kebebasan pers. Tapi saya telah menunjukkan bahwa kebebasan itu bukan suatu lisensi, harus diiringi dengan tanggung jawab dan pertimbangan yang matang," katanya.
Menurut Annan, langkah yang perlu dilakukan sekarang adalah menenangkan situasi. Bagaimanapun marahnya pihak yang merasa disakiti, kekerasan bukan sebagai jalan keluar .
Kelompok yang pengunjuk rasa tidak boleh menyerang warga sipil atau orang lain yang sebenarnya tidak terkait dengan penerbitan kartun tersebut.
Mengeni adanya negara yang ikut memanfaatkan situasi tersebut, seperti yang dituduhkan AS terhadap Iran dan Suriah, Annan menolak berkomentar."Saya tidak memiliki bukti mengenai hai itu," katanya.
Sebelumnya, Annan bersama Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan perwakilan kebijakan luar negeri Uni Eropa di PBB membuat pernyataan bersama untuk menanggapi situasi seputar protes di berbagai negara atas pemuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad.
Kesepakatan yang dikeluarkan di Markas PBB New York, Selasa tersebut, mereka antara lain meminta semua negara meningkatkan keamanan kepada warga asing dan perwakilan-perwakilan luar negari. (ant/mkf)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua