Warta

Sejarah NU Perlu Ditelusuri Lebih Jauh

NU Online  ·  Selasa, 12 Februari 2008 | 07:13 WIB

Kuala Lumpur, NU Online
Mengungkap sejarah tentang kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) secara lengkap, pada dasarnya, tak cukup dengan melihat dari sisi masa awal perkembangannya pada zaman Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari. Melainkan harus ditelusuri lebih jauh lagi, yakni pada masa Walisongo.

Hal tersebut diungkapkan Rais Syuriah Pengurus Besar NU KH Masyhuri Naim dalam ceramahnya pada pengajian umum yang merupakan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-82 yang digelar Pengurus Cabang Istimewa NU Malaysia, di Kuala Lumpur, akhir pekan lalu.<>

“Bahkan, pada masa Rasulullah dan sahabatnya juga memiliki keterkaitan untuk melihat sejarah NU,” ungkap Kiai Masyhuri—begitu panggilan akrabnya—pada acara bertajuk 'Melacak Sejarah Pergerakan NU Dari Masa ke Masa, Menuju Islam Rahmatan Lil Alamin'. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Kuala Lumpur, Helmy Muhammad.

Ia menambahkan, paham Islam moderat: Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut NU merupakan salah satu 'kunci' untuk mengamati NU secara lebih lengkap. “Ahlussunnah wal Jamaah, sebagaimana disebutkan Rasul, 'ma ana alaihi al-yaum wa ashabi', (hal-hal yang telah dilakukan Nabi dan para sahabatnya),” terangnya.

Ia menjelaskan, kehidupan Rasulullah merupakan panutan yang paling baik. Nabi, katanya, dapat dijadikan teladan bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga dalam perilaku keseharian.

“Melihat Rasul dari sisi ibadahnya saja, merupakan hal yang biasa dan umum. Melihat Rasul dalam kapasitas keseharian, suatu hal yang tidak umum, tetapi justru akan mampu memperlihatkan ketokohan dan menunjukkan kehebatan beliau yang luar biasa dan memang pantas untuk dijadikan teladan dan idola,” jelas Kiai alumnus Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, itu. (rif)