Warta

Sebaiknya Tidak Ada Harga Mati Perundingan dengan GAM

NU Online  ·  Selasa, 6 Mei 2003 | 15:41 WIB

Jakarta.NU.Online
Ketua Forum Keprihatinan Aceh FKA) Ismail Hasan Metarium berharap tidak ada harga mati dalam menentukan waktu Pertemuan Dewan Bersama (Joint Council Meeting/JMC) antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam penyelesaian masalah Aceh.


"Mudah-mudahan ini tidak harga mati," kata Buya, panggilan akrab Ismail di Jakarta, Selasa, usai peluncuran website www.hamzah-haz.com dan dua buku mengenai Hamzah Haz.

<>

Pihak GAM sebelumnya menginginkan pertemuan JMC dilakukan di Jenewa pada 12 Mei 2003, namun waktu tersebut melewati batas akhir yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Buya mengharapkan kedua pihak berunding untuk menyelesaikan persoalan-persoalan. Dulu, katanya, kedua pihak sudah setuju mengenai kesepakatan penghentian permusuhan (CoHA).

Jika kesepakatan itu sudah disetujui, maka harus dipikirkan langkah lanjutannya," kata Buya sambil menjelaskan, mengenai tempat pertemuan, di mana saja tidak ada persoalan.

Menurut Buya, lebih baik bila JMC diadakan di Aceh, tetapi harus lebih dulu ada pra-kondisi, misalnya dengan memberi mereka amnesti terlebih dahulu. Hal ini perlu dipikirkan karena sebagian anggota GAM sudah menjadi warga negara asing.

Menurut Buya Ismail, bagi GAM pengunduran tersebut tidak ada artinya apa-apa, tapi bagi pemerintah Indonesia hal tersebut suatu penghinaan. (mi/mkf)