Jakarta, NU Online
Mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf memuji sikap Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid yang memilih mundur sebagai staf khusus presiden agar bisa lebih berkonsentrasi di partai.
"Agar tidak ada konflik kepentingan, mundurnya Yenny itu bagus," kata Saifullah di sela-sela diskusi di Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Sabtu.
<>Menurut Ketua Umum GP Ansor itu, langkah yang ditempuh puteri Ketua Umum Dewan Syura PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut merupakan suatu hal yang patut dicontoh kalangan yang lain.
"Kalau memang masih berniat ingin membantu pemerintah, toh tidak harus di dalam, ya seperti saya sekarang ini," katanya sambil tertawa. Saifullah mengaku senang mendengar Yenny masih berkomitmen untuk membantu pemerintah. Dikatakannya, setiap elemen bangsa semestinya memang membantu pemerintah agar sukses. Sebab, jika gagal, maka yang menderita kerugian adalah rakyat.
Ditanya soal surat Yenny pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut ada pihak yang menghalangi komunikasi antara Presiden dan Gus Dur, Saifullah enggan berkomentar.
"Ilmu saya tidak sampai ke sana," kelakar keponakan Gus Dur yang kini menjadi Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Pada Jumat (15/6), Yenny secara resmi mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik dan menyatakan akan berkonsentrasi pada tugasnya selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) di DPP PKB. (ant/mad)
Â
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua