Setelah sukses terpilih menjadi Ketua Umum PBNU yang baru dalam muktamar NU ke-32 di Makasar, untuk yang pertama kalinya KH Said Aqil Siradj sowan kepada KH Idris Marzuqi di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (07/04) malam.
Kunjungan Kiai Said ke Lirboyo didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Keduanya diterima langsung oleh KH Idris Marzuqi yang sempat diisukan wafat oleh pihak tidak bertanggungjawab melalui pesan pendek, SMS. Sebelumnya, Kiai Said juga sowan kepada KH Mustofa Bisri (Gus Mus) Senin, (04/04).<>
Dalam kesempatan tersebut Kiai Said mengatakan, "Saya kan alumni sini (Lirboyo) tahun 1968-1971. Saat pertama ada niat untuk maju sebagai kandidat Ketua Umum PBNU, saya ditemani Gus Ipul sowan kepada KH Idris Marzuqi. Dan setelah berhasil, saya sowan lagi," tutur Kiai Said.
Ketika ditanya bentuk pengejawentahan slogan "mengembalikan NU ke pesantren" yang diusungnya dalam Muktamar NU ke-32 di Makasar, Kiai Said menjelaskan, "Ya, nilai pesantren, pola pikir pesantren, kesederhanaan, persaudaraan, agama, akhlak, ilmu, dan berbasis masyarakat atau sosial, bukan basis politik praktis atau kekuasaan," jelas Kiai Said.
Sementara dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan pesantren, Kiai Said mengatakan akan merevitalisasi pesantren dengan mengkontekstualisasikan kitab-kitab klasik.
"Tetap saja, di dalam pesantren itu kan kelompok yang mendalami, menginternalisasi, menghayati, memahami pemahaman agama. Revitalisasi pesantren dengan mengkontekstualisasikan kitab kuning," katanya.
Dalam hal ini, kiai Said juga berjanji akan mendirikan perguruan tinggi bagi warga Nahdliyin, "Insya Allah, PBNU akan mendirikan universitas untuk masyarakat NU," katanya.
Sedangkan target besar Kiai Said dalam menahkodai NU selama lima tahun ke depan adalah berupaya meningkatkan kualitas masyarakat NU.
"Target kita adalah meningkatkan kualitas masyarakat Nahdliyin. Setiap ada program pemerintah yang arahnya demi membangun rakyat, kita harus terlibat di situ. Bukan Terlibat terlibat politik praktis atau kekuasaan, tapi terlibat dalam program. Siapapun pemerintahannya, siapapun, presidennya dan apapun partai politiknya,” tandasnya.
Kiai Said juga berjanji akan membersihkan NU dari poliltik praktis. "Orang-orang yang akan meniti karir politik praktis tidak boleh melalui NU. Silahkan menyalurkan ilmu politiknya melalui partai-partai. Kalau ada yang membandel, kami persilahkan meletakkan jabatan dari pengurus NU. Ini Kalau pengurus harian ya, kalau bukan pengurus tidak apa-apa. Ketua kok ingin jadi bupati atau presiden, silahkan lepaskan jabatan, bukan hanya cuti," tuturnya dengan tegas.
Sementara itu Syaifullah Yusuf menjelaskan kunjungannya kali ini merupakan sowan setelah Kiai Idris diisyukan meninggal.
"Saya bersama Kiai Said sowan kepada Kiai Idris, pertama mendoakan Kiai Idris agar tetap sehat. Sementara ini yang beredar Kiai Idris gerah bahkan wafat, padahal Kiai Idris sehat. Kasus ini sudah diserahkan pada polisi dan sebaiknya masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu-isu yang tidak benar,’ jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan Kiai Idris mendoakan Kiai Said mudah-mudahan amanah yang diberikan sebagai ketua PBNU bisa dijalankan dengan baik dan mengembalikan NU dijalur yang benar. (mka)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua