Said Aqil: NU Tetapkan Awal Ramadhan dengan Metode Rukyat
NU Online · Kamis, 29 Juli 2010 | 06:46 WIB
Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan awal Ramadhan 1431 H dengan metode `rukyatul hilal`, yaitu melihat bulan dengan kasat mata pada akhir Sa`ban.
"Dalam menetapkan awal Ramadhan, NU menggunakan metode rukyat," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj di Padang, Rabu.<>
Menurut Said, metode ini mengacu pada hadist yang mengatakan berpuasalah kamu setelah melihat bulan.
Namun, saat ini NU belum bisa memutuskan kapan awal Ramadhan, karena harus menunggu hasil rukyat yang akan dilakukan di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut dia, jika mengunakan metode hisab (perhitungan matematis) di antara warga NU ada yang sangat menguasai ilmunya, namun NU tetap akan mengacu kepada hasil rukyat.
Ketika ditanyakan apakah akan bersamaan dengan hasil perhitungan yang dilakukan Muhammadiyah, Said menanggapi, tentu keputusan pastinya akan menunggu hasil rukyat.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah mengeluarkan awal Ramadhan jatuh pada 11 Agustus 2010.
Metode rukyat dengan hisab berbeda cara dalam menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriyah.
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan.
Rukyat adalah aktivitas mengamati bulan dengan kasat mata atau menggunakan alat setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Khusus di Sumbar, ada sebagian umat muslim yang menjatuhkan awal Ramadhan dua-tiga harilebih awal dari ketetapan pemerintah. Mereka adalah pengikut tarekat Naqshabandiyah. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua