Warta

Said Aqil: Kontes Kecantikan Bagus Asal tak Buka Aurat

NU Online  ·  Sabtu, 21 Mei 2005 | 10:46 WIB

Jakarta, NU Online
Para ulama tampaknya tak ada yang setuju dengan adanya kontes kecantikan yang membuka-buka aurat, walaupun itu dengan alasan untuk mempromosikan pariwisata atau citra Indonesia di mata dunia.

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj setuju adanya berbagai lomba atau kontes seperti MTQ, sepak bola, dan lainnya. Dalam konteks kontes kecantikan kalau dilihat dari kecantikannya saja, tanpa membuka aurat bagus, tapi kalau sudah membuka aurat, tak ada tawar-menawar karena ini sudah nash al Qur’an.

<>

Menurutnya jika kontes kecantikan tersebut menonjolkan aspek kecakapan, keahlian dan skill yang dimilikinya hal tersebut tentu saja baik untuk mempromosikan Indonesia. Namun demikian, hal tersebut tak boleh melanggar aturan agama.

“Apapun yang namanya ide, produk manusia boleh, asal tidak melanggar aturan yang sudah baku. Kreatifitas termasuk dituntut agama namun ada dasarnya yang mengatur kreatifitas tersebut,” tandasnya kepada NU Online (21/05).

Dikatakannya bahwa ibadah itu asalnya haram, kecuali setelah datang aturan al Qur’an. Harus sholat, harus wudlu dan ada tata caranya yang sudah baku. Berbeda dengan tata cara ibadah, masalah muamalah atau masalah dunia semuanya boleh dilakukan kecuali ada aturan yang melarangnya.

Dalam Islam diatur bahwa aurat laki-laki antara puser sampai dengan lutut sedangkan untuk perempuan semua bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan, jadi tak boleh sampai membuka dada. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa suara perempuan termasuk aurat jika menimbulkan nafsu.

“Karena itu kita ini harus merasa banyak kesalahan atau belum mencapai taraf ideal dalam melaksanakan agama. Saya merasa salah seandainya anak perempuan saya tidak memakai jilbab. Dan yang paling celaka adalah membenarkan hal-hal yang sebenarnya salah, apalagi mencemooh yang benar. Ini sudah lebih berani lagi,” imbuhnya.(mkf)