Safari Harlah Muslimat NU untuk Pemberdayaan Umat
NU Online · Sabtu, 12 April 2003 | 16:29 WIB
Jakarta, NU Online
, Ketua Umum PP Muslimat NU, Drs Hj Khofifah Indar Parawansa dalam acara safari harlah Muslimat NU di Bandung (10/04/2003) meminta agar seluruh anggotanya untuk lebih memberdayakan kemampuan ekonomi mereka. Dalam pidatonya, ia mengatakan “Musuh terbesar kita bukanlah Bush atau Tony Blair, tetapi kemiskinan dan kebodohan”. Dengan memberdayakan kemampuan ekonomi anggotanya diharapkan kesejahteraan dan kemampuan intelektual mereka dapat meningkat.
Sebagai salah satu badan otonom dibawah NU yang mengurusi masalah perempuan, Muslimat NU sangat berkepentingan terhadap pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengurangi kebodohan. Kemiskinan bisa menimbulkan banyak masalah, baik bisa menyebabkan timbulnya kejahatan, kesehatan atau tidak maksimalnya tingkat pendidikan warga muslimat NU, bahkan bisa menimbulkan kekufuran. “Para dai seharusnya tidak hanya membicarakan mengenai masalah halal dan haram, tetapi mereka juga harus memberi pengarahan untuk peningkatan kesejahteraan umat”, ungkap Khofifah. “Tangan yang diatas adalah lebih baik daripada tangan yang dibawah” tambahnya kepada NU Online untuk menunjukkan pentingnya pengembangan potensi ekonomi umat.
<>Salah satu usaha untuk mendukung hal ini adalah mendirikan Koperasi An Nisa yang saat ini mengalami perkembangan pesat dan sudah mencapai 133 buah dan telah mencakup 19 propinsi. Koperasi ini meliputi banyak bidang usaha seperti simpan pinjam, perdagangan, ataupun jasa. Dengan adanya koperasi, para anggota dapat meminjam ketika membutuhkan dana, membeli barang dengan harga yang lebih murah, ataupun menitipkan produknya untuk dijual ke toko koperasi. Selain koperasi, Muslimat NU juga menjalankan bidang usaha lainnya untuk memajukan anggotanya seperti klinik, rumah sakit, panti, ataupun sekolah
Dengan penekanan pada pengembangan bidang ekonomi, maka Muslimat NU akan lebih mampu untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi para anggotanya yang sebagian besar hidup di daerah pedesaan dan pinggiran kota dan masih dalam strata ekonomi menengah ke bawah. Kemampuan ekonomi yang baik ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas hidup mereka, seperti dalam bidang kesehatan dan pendidikan
Acara harlah ini merupakan rangkaian safari yang telah berjalan sejak 15 Maret 2003 dengan mengunjungi cabang-cabang Muslimat di seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan program-program muslimat NU, seperti usaha untuk mentaskeh kembali aswaja untuk para mubalighoh. Dalam safari harlah, para pengurus muslimat juga mendatangi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh anggota muslimat di masing-masing cabang, seperti peninjauan TK, rumah sakit, panti, dan juga bersilaturrahmi ke tokoh-tokoh NU di daerah tersebut (MKF)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua