Richard Grozny: “Kunjungan Kyai Muda NU ke Inggris Sukses”
NU Online · Kamis, 22 Januari 2004 | 11:15 WIB
Jakarta, NU Online
Kunjungan 12 kyai muda NU ke Inggris bulan September 2003 dinilai berhasil dalam tujuannya untuk menambah wawasan tentang kondisi Islam dan pluralitas keagamaan dunia serta mengembangkan sistem pendidikan pesantren yang lebih baik dengan mengikuti kursus manajemen pendidikan di sana.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh duta besar Inggris untuk Indonesia Richard Grozny kepada NU Online sesaat setelah mengunjungi KH Hasyim Muzadi dalam rangka pamit setelah akan mengakhiri tugasnya pada 6 Februari 2004 mendatang.
Dubes yang fasih berbahasa Indonesia itu mengatakan bahwa Inggris akan terus membantu NU walaupun dirinya tidak lagi menjadi Dubes di Indonesia. “Namun demikian, kami harapkan NU sendiri yang menentukan programnya secara spesifik, apa kebutuhannya, Nanti kalau negara Barat yang menentukan program, dikira kami yang mendikte,” ungkapnya.
<>Mengenai program kunjungan kyai muda ke Inggris ia mengatakan bahwa untuk tahun 2004 ini direncanakan akan tetap berlangsung jika ada anggarannya.”Karena anggaran kami dimulai pada bulan April maka kami belum bisa memberi kepastian. Namun demikian, jika berlangsung mungkin akan ada perubahan sedikit agar kondisi tersebut lebih baik,” tambahnya.
Sebagai tambahan dua belas kyai muda NU sebelum pulang ke masing-masing pesantrennya, begitu tiba di Jakarta, mereka langsung dikumpulkan kembali di PBNU untuk membuat laporan tentang apa-apa yang berjalan dengan baik selama lima pekan mereka di sana dan apa yang menjadi keluhannya.
Dengan adanya laporan ini, maka dalam program yang akan datang dapat diperbaiki lagi. Namun demikian, secara umum mereka menyatakan puas terhadap kondisi meraka selama di sana, walaupun terdapat keluhan-keluhan kecil yang sifatnya wajar.
Selama berada di Inggris 12 kyai muda NU tersebut mengunjungi berbagai tempat seperti Oxford University yang sistem pendidikannya seperti pesantren dengan model sorogan, pusat-pusat kajian islam, berdiskusi dan mendengarkan ceramah dari berbagai ilmuwan Islam yang ada di sana yang diharapkan semua pengetahuan tersebut dapat dikembangkan di pesantren masing-masing.(mkf)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua