Ribuan Warga dan Tokoh Masyarakat Hadiri Haul Mbah Ma'shum
NU Online · Ahad, 26 Juni 2011 | 00:04 WIB
A. Khoirul Anam
Penulis
Demak, NU Online
Ribuan jamaah yang terdiri dari para santri, kiai, tokoh masyarakat dan warga menghadiri peringatan haul Almaghfurlah KH Ma’shum Mahfudh (Mbah Ma’shum), pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Fathul Huda Karanggawang Sidorejo Sayung, Demak, Sabtu (25/6). Para jamaah mengikuti acara dengan khidmat tak terkecuali ketua MUI, Bupati, Ketua DPRD dan Muspida berbaur jadi satu dengan hadirin dalam mengikuti acara tersebut.
Sebelumnya, acara dimulai dengan istighotsah, tahlil dan do’a bersama yang di pimpin para Ulama secara bergiliran. Setelah acara ziarah di makam selesai dilanjutkan dengan ramah tamah antara ulama dan umaro’ di kediaman pengasuh pondok KH Zaenal Arifin Ma’shum di komplek Pondok pesantren Fathul Huda karanggawang Sidorejo Sayung Demak.<>
KH Dzikron Abdullah saat menyampaikan taushiyah berpesan, agar mewaspadai kelompok Islam radikal. Mereka selalu berpakaian ala Timur Tengah dan seakan setiap menjawab perso’alan dengan jawaban mereka paling benar, mudah mengatakan, bid’ah, kafir, murtad, musyrik dan lain lain pada umat yang tidak sealiran dengan mereka. “Maka dari itu kita harus waspada dan tidak terkecoh pada penampilan orang yang berpakaian kiai atau libasul ‘ulama,” kata KH Dzikron Abdullah.
Ia mengajak para jamaah haul meneruskan tradisi salaf dalam syari’ah maupun ubudiyah seperti Almaghfurlah KH Ma’shum Mahfudh ini dengan berziarah kubur, membaca tahlil, manaqib, maulidurrosul, nasyrul ‘ilmi, atau menggelar ilmu di pondok pesantren. “Syukur-syukur kita bisa meniru yang lebih jauh. Coba kita bayangkan, beliau berumur 14 tahun sudah puasa dala’il sampai akhir hayat (72 tahun, red),” katanya.
Menurut KH Dzikron, Mbah Ma’shum adalah mursyid thoriqoh qodiriyah naqsahbandiyah yang alim, sederhana peduli pada sesama dan masyarakat sekitar, bahkan sampai luar Jawa. Santrinya sudah tersebar diseluruh Nusantara, dalam kehidupan keseharian ia menjalankan prinsip-prinsip keagamaan ala Nahladtul Ulama (NU). "Maka tidak salah kalau kita menyelenggarakan haul setiap tahunnya, agar keteladanan beliau diwarisi para santri dan generasi penerusnya," tambahnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
5
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
6
Polisi dan Militer Tembakan Gas Air Mata di Sekitar Kampus Unisba dan Unpas, Rakyat Jadi Korban
Terkini
Lihat Semua