Ribuan Korban Lapindo dari berbagai Desa blokade seluruh akses menuju tanggul Lapindo di sekitar bekas Desa mereka, pagi ini (25/8). Massa minta Lapindo segera melunasi sisa pembayaran 80 persen dengan cara tunai (cash and carry).
"Usia kontrak rumah kami sudah mulai habis, tapi hingga kini tak jelas kapan akan dilunasi," kata Basuki Abdullah, salah satu koordinator aksi, seperti dilansir tempointeraktifcom.<>
Unjuk rasa sendiri dilakukan warga dengan cara memasangi seluruh akses jalan menuju tanggul dengan pagar dari bambu. Di pagar tersebut, berbagai poster ditempelkan diantaranya bertuliskan "Tanah ini masih milik kami. Siapapun yang menanggul harus seizin yang punya", "BPLS hanya macan ompong yang kebijakanya selalu nurut Lapindo".
Warga juga nampak mendirikan berbagai tenda di atas tanggul. Dengan membawa payung, beberapa ibu-ibu juga nampak duduk santai diatas tanggul yang diblokade. Orasi sendiri dilakukan warga dengan memasang berbagai sound sistem di titik-titik yang mereka blokade.
Dari pantauan tempo, beberapa titik yang diblokade diantaranya, tanggul di Desa Ketapang, Siring, Renokenongo, Besuki dan Pejarakan.
Akibatnya, seluruh aktifitas penanggulan terhenti total. "Sebelum ada kejelasan ganti rugi. Kami akan tetap blokade tanggul," tambah Basuki. (dar)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua