Warta

Rencana Pengiriman Bantuan Warga NU ke Irak

NU Online  ·  Senin, 31 Maret 2003 | 09:18 WIB

Jakarta.NU.Online

NU beserta seluruh lembaga otonomnya akan mengirimkan bantuan medis (obat-obatan dan paramedis) serta pangan ke Irak. Bantuan itu dikumpulkan dari seluruh Indonesia melalui seluruh cabang NU yang berjumlah 360-an dan lembaga otonomnya. Aksi ini merupakan salah satu bentuk solidaritas rakyat Indonesia terhadap penderitaan yang dialami oleh warga Irak akibat kebiabadan dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Bentuk bantuan ini merupakan tindak lanjut dari berbagai bentuk bantuan warga NU yang telah diberikan pada warga Irak seperti istighosah kubro di Jawa Timur yang dihadiri sejuta umat, yang merupakan upaya untuk mendoakan perdamaian dunia secara umum dan keselamatan warga Irak secara khusus.

Warga NU juga telah melakukan berbagai aksi massa diseluruh Indonesia untuk menentang penyerbuan Amerika Serikat ke Irak dengan dalih pembebasan warga Irak dari rezim Saddam yang sebetulnya penuh dengan motif-motif ekonomi. Sebagaimana diketahui, Irak merupakan negara dengan kandungan minyak terbesar di dunia setelah Saudi Arabia dengan potensi kandungan minyak sebesar 100 Milyar barel. Dengan rezim yang dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat, mereka tentu akan memperoleh keuntungan besar untuk mengeksplorasi dan memonopoli harga minyak di dunia.

<>

Selain itu NU juga menyesalkan penolakan PBB untuk menyalurkan bantuan yang diberikan warga NU. “Kita mempercayai PBB karena memiliki kemampuan teknis dan jaringan yang sangat baik sehingga diharapkan bantuan ini dapat sampai ke tangan yang memerlukan” demikian pernyataan salah satu pengurus Anshor terhadap penolakan PBB untuk menyalurkan bantuan tersebut.

Dengan adanya penolakan ini, kemungkinan besar NU akan mengirimkan sendiri bantuan medis berupa dokter dan obat-obatan serta pangan yang sangat diperlukan oleh warga Irak. Warga NU memiliki ikatan yang kuat dengan Warga Irak, karena di sana lahir dan dimakamkan beberapa tokoh yang dihormati orang NU seperti Imam Abu Hanifah, dan Syeikh Abdul Qadir Jailani, selain itu Irak juga merupakan pusat peninggalan sejarah Islam yang kaya raya, menghancurkan Irak berarti menghancurkan sejarah dan peradaban Islam secara keseluruhan, karena di sana sumber dan saksi sejarah di simpan.

Karena itu Warga NU diharapkan secepatnya untuk mengumpulkan bantuan-bantuan medis dan pangan yang diperlukan sehingga dapat segera dikirimkan ke rakyat Irak yang saat ini sudah sangat menderita sebagaimana terus menerus ditayangkan melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Semuanya itu cukup menggugah umat manusia untuk turut dan memberikan simpati atas penderitaan mereka.(Mkf)