Jakarta, NU Online
Rektor IAIN Imam Bonjol, Prof Dr. Maidir Harun Dt.Sinaro terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat periode 2005-2010, pada Konferensi wilayah (konferwil) X PWNU Sumatera Barat. Sedangkan untuk jabatan Rois Syuriah, peserta konferwil mempercayakan Buya Drs. H. Aminudin yang juga mencalonkan sebagai ketua Tanfidziyah.
Dalam kepengurusan tersebut jajaran Mustasyar terdiri dari Prof H. Kasbi Datuk Sinaro yang sebelumnya menjabat Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar periode sebelumnya. Sementara itu Wakil Rois Syuriyah diduduki oleh Drs. Teungku Baginda M. Letter, Katib 'Aam Syuriah, Dr. H. Fakhri Syamsudin. Kepengurusan kali ini juga melibatkan para tokoh muda NU untuk mengembangkan generasi muda ke depan.
Susunan pengurus itu di tetapkan oleh tim formatur yang terdiri dari 6 orang, antara lain Buya Aminudin, Drs. Teungku Baginda M. Letter, Dr. Maidir Harun, Attajinun S.Pd (PCNU Pesisisr Selatan), Yusuwardi (PCNU Kab. Payaman Barat) dan Drs. Aidil Alimudin, MH.i (PCNU Kabupaten Lima puluh Kota). "Susunan pengurus ini baru ditetapkan pada Selasa malam (26/4) dalam konferensi wilayah yang dibuka pada tanggal 26 April -27 April 2005," ujar sekretaris PWNU Sumbar Terpilih, Firdaus, SS. kepada NU Online, Rabu (27/5).
Menurut Firdaus, terpilihnya Maidar, yang sempat menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air" MD-82 dengan nomor penerbangan JF 536, pada saat berlangsungnya Muktamar NU Ke-31 di Solo, didukung oleh 15 PCNU di wilayah Sumatera Barat, dan disaksikan 3 PCNU yang berstatus peninjau. yakni PCNU Kota Padang, PCNU Payakumbuh, PCNU Bukit Tinggi. Dalam pemilihan tersebut, lanjut Firdaus, Maidar hanya terpaut 1 suara dengan pesaing terdekatnya Buya Drs. Aminudin, dengan angka 8 untuk Maidar dan 7 untuk Kasbi.
Pada konferensi yang di gelar di Ponpes Al Barokah Kec Kotobaru Kab. Darmas Raya, Senin (26/4) malam itu dihasilkan rekomendasi mengenai keorganisasian dan kemasyarakatan secara lokal yang menitikberatkan pada pengembangan desa berwawasan lingkungan dan kesalihan sosial. Konferensi juga merekomendasikan dukungannya terhadap langkah-langkah pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
Terutama dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penataan tata ruang di Sumatera Barat dengan selalu memerhatikan aspek sosial, politik, dan ekonomi. Dukungan diberikan terhadap langkah seluruh penegak hukum mulai kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan, dalam melaksanakan peranannya dalam pemberantasan KKN, perjudian, dan kemaksiatan lainnya.
Khusus terhadap kalangan internal para nahdliyin, konferensi yang diikuti 500 peserta dari berbagai wilayah Sumatera Barat, merekomenasikan para pengurus serta anggota NU senantiasa menjaga serta berpegang teguh pada Khitah NU Tahun 1926 sesuai keputusan muktamar ke-31 Solo dalam upaya menjaga soliditas NU. Dengan demikian, diharapkan konferensi ini dapat menjadi tonggak kebangkitan NU di Prop. Sumatera Barat, terutama dalam menghidupkan kembali kultur dan tradisi nahdliyin yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.
Ditambahkan Firdaus, Konferwil yang ditutup oleh ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi diharapkan mampu menjembatani aspirasi warga Nahdliyin dalam meningkatkan partisipasinya membangun bangsa, di tengah era keterbukaan ini. Selain itu, hal yang di rekomendasikan adalah masalah sarana pendidikan, baik itu SD/MI mohon kepada pemerintah agar diperhatian, mengingat banyak yang rusak. Masalah lain, menyangkut anggaran pendidikan dan perhatian ke pesantren mesti lebih baik lagi. Termasuk juga pendidikan pesantren untuk kalangan muda mesti ditingkatkan lagi. (cih)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
5
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
6
Khutbah Jumat: Meraih Fokus Hidup Melalui Shalat yang Khusyuk
Terkini
Lihat Semua