Warta

Rapim IPNU Jatim Digelar

NU Online  ·  Senin, 10 Oktober 2011 | 13:14 WIB

Surabaya, NU Online
Dalam rangka menyambut Rapat Kordinasi Nasional Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul  Ulama (PP IPNU) pada 2012 tahun depan, PW IPNU Jawa Timur menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di ruang Salsabila Kantor PWNU Jatim, dan dibuka pada Ahad (9/10) sore.

Rapim kali ini selain dihadiri hampir semua pengurus PW IPNU Jatim juga dihadiri PC IPNU se Jawa Timur. Masing-masing cabang mengirim delegasi 4 orang pengurus harian. <>

Kegiatan bertema "Menegaskan Arah Kaderisasi sebagai Poros Juang Organisasi" ini selain diadakan dalam rangka menyambut Rakornas PP IPNU juga penyampaian program kerja dari masing-masing cabang. 

Dalam sambutan pembukaan, Ketua PW IPNU Jatim H Faridz Afif menjelaskan,  dalam rapim kali ini diagendakan tiga hal penting. Yaitu  dialog interaktif tentang kaderisasi, penyampain progress report dari masing-masing cabang, dan rekomendasi hasil Rapim untuk dibawa ke Rakornas PP IPNU yang akan dilaksanakan tahun depan.

"PP IPNU telah menunggu pemikiran cemerlang dari rekan-rekan pengurus cabang IPNU se Jawa Timur," tandas Afif yang juga Mantan Ketua PC IPNU Kota Surabaya. Afif berharap, sebelum pelaksanaan Rakornas di tingkat pusat proses kaderisasi IPNU di tingkat wilayah harus tuntas. Di tingkat ranting minimal ada 5 pengurus yang aktif untuk mengawal proses kaderisasi serta membesarkan IPNU di tingkat paling bawah.

"Dan yang paling penting, tali silaturrahim tetap terjaga," pungkas Afif penuh harap.

Deadlock

Namun, agenda rapat dengan PC IPNU se Jatim ini berujung deadlock setelah diwarnai hujan interupsi. Selain itu, juga terjadi perdebatan alot seputar status pengurus wilayah dapat menyampaikan pendapat atau cukup cabang.

Perdebatan ini berawal dari salah seorang pengurus wilayah yang memberikan interupsi kepada pimpinan sidang. Kontan, salah seorang delegasi dari cabang meminta kejelasan apakah  Rapim ini rapat antara wilayah dengan cabang atau antara pengurus wilayah yang satu dengan pengurus (wilayah) lainya.

"Ini rapat pleno wilayah atau rapim wilayah dengan cabang, harus jelas. Kalau pengurus wilayah seperti ini juga ikut ngomong dan berdebat dengan pimpinan sidang, ini berarti rapat pleno wilayah. Jadi kami tak perlu hadir disini, kami jauh-jauh dari cabang lebih baik pulang saja," kata salah seorang delegasi dari cabang Bangkalan.

Dalam pantauan NU Online, sebelum acara pembukaan Rapim, berkembang isu bahwa agenda Rapim kali ini direncanakan akan dijadikan moment menurunkan ketua.

"Mohon maaf rekan ketua, saya pamit  mau pulang," kata salah seorang peserta seraya maju ke depan menyalami ketua.

Indikasi suasana forum tidak akan kondusif sudah terlihat sejak pembukaan. Begitu rapat dimulai hujan interupsi pun bermunculan. Karena suasana forum tidak memungkinkan rapat dilanjutkan, Rapim akhirnya terpaksa ditutup.

Redaktur      : Syaifullah Amin
Kontributor  : Abdul Hady JMÂ