Warta SHALAT IED DI PBNU

Ramadhan dan Idul Fitri untuk Meningkatkan Sikap Optimis

NU Online  ·  Jumat, 10 September 2010 | 01:15 WIB

Jakarta, NU Online
Ramadhan dan Idul fitri merupakan momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan sikap optimisme dan menunjukkan prestasi yang berkesinambungan yang semuanya menjadi bekal di masa mendatang.

“Apa yang sudah dicapai dipelihara sementara yang menjadi kelemahan dan kekurangan harus diperbaiki,” kata ustadz Halim dalam khutbah Idul Fitri di Gedung PBNU, Jum’at (10/9).<>

Meskipun demikian, sikap optimisme saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan alaman kongrit agar tidak seperti pungguk merindukan bulan atau hanya angan-angan belaka.

“Allah sudah memberikan kita usia, tenaga dan kita tinggal memanfaatkan amanah dari Allah ini,” tambahnya.

Dalam firmannya, Allah memerintahkan manusia untuk bertebaran di muka bumi setelah beribadah kepada Allah karena banyak karunia yang disebarkan di muka bumi ini. Tetapi disisi lain, Allah juga mengingatkan agar kita banyak-banyak mengingat Allah. Ini semua untuk menuju hamba yang muttaqien.

Indonesia sekarang ini sedang mengalami banyak krisis seperti krisis ekonomi, politik dan disintegrasi, meliputi perpecahan diantara umat dan kompnen bangsa. Ini membuat rakyat Indonesia dituntut belajar dan beramal giat lagi dan memiliki wawasan yang lebih maju yang dilandasi akidah Islam dan norma-norma yang tak kebablasan. 

Ramadhan dan Idul Fitri ini, menurutnya merupakan upaya untuk latihan membina kebersamaan, solidaritas, disiplin waktu dan mematuhi peraturan. Menurutnya terdapat lima sasaran dalam puasa selama sebulan penuh ini, yaitu, yaitu bersih jiwa, raga, harta, keturunan dan lingkungan. (mkf)