Jakarta, NU Online
Memasuki bulan suci Ramadan 1425 H, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengeluarkan taushiyah. Salah satunya, MUI meminta pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), menetapkan hari libur penuh selama satu bulan Ramadan. Libur penuh tersebut diarahkan untuk anak didik tingkat dasar hingga lanjutan.
Ketua MUI Prof Dr Umar Shihab menjelaskan, libur penuh diperlukan agar mereka mempunyai kesempatan bagi terlaksananya pendidikan moral keagamaan di lingkungan masyarakat. "Bukan berarti sekolah tersebut tidak ada kegiatan sama sekali. Bisa saja sekolah memanfaatkan libur tersebut untuk pendidikan atau kegiatan keagamaan. Tapi, yang non-Islam tidak diwajibkan masuk," ujar Umar Shihab kepada wartawan di Sekretariat MUI, di Masjid Istiqlal Jakarta, kemarin. Turut mendampingi, Sekretaris Umum MUI Prof Dr Din Syamsuddin dan Ichwan Sam.
<>Untuk menyemarakkan Ramadan, MUI juga menyerukan organisasi atau lembaga Islam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Ramadan bagi remaja dan keluarga. Seperti, tadarus Alquran, pesantren kilat, perkemahan Ramadan, kursus keagamaan, dan kegiatan postif lainnya.
Taushiyah Ramadan itu merupakan agenda rutin yang dikeluarkan MUI menjelang Ramadan. Untuk Ramadan 1425 H ini, MUI sudah menetapkan akan jatuh tanggal 15 Oktober atau Jumat ini. Dari perhitungan MUI terkait dengan konjungsi antara bumi, matahari, dan bulan, bulan (hilal) sudah mulai terlihat Kamis malam. "Insya Allah, awal Ramadan tidak akan ada perbedaan," kata Umar Shihab optimistis.
Din Syamsuddin menambahkan, jika nantinya muncul perbedaan awal Ramadan atau awal Syawal, dia meminta hal itu tidak diperdebatkan. Menurut dia, itu hanya masalah khilafiah. "Pemerintah lebih baik tidak usah turut campur. Peran pemerintah sekadar menentukan tanggal merah saja," ujar Din yang juga wakil ketua PP Muhammadiyah itu.
Selain menyerukan penggalakan kegiatan pendidikan keislaman, MUI juga mengharapkan masyarakat luas menghormati kesucian Ramadan dengan memberikan kesempatan kepada umat Islam menjalankan ibadahnya secara khusyuk. Terkait dengan ini, MUI meminta pemerintah menutup semua tempat hiburan, menertibkan acara TV yang menayangkan pornografi, misteri, dan kekerasan.
"Biasa, ada sekelompok masyarakat yang merespons tempat hiburan yang memaksa buka selama Ramadan dengan kekerasan. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan, tapi kami juga meminta untuk menghormati Ramadan."
Kepada umat Islam, MUI mengharapkan mereka bersiap menyucikan diri, mengembangkan jiwa, meningkatkan ilmu dan amal saleh seperti membantu kaum dhuafa. "Kami juga berharap perbuatan sia-sia dan mengandung pemborosan dihindari. Misalnya, membakar petasan, kebut-kebutan, begadang malam di tempat hiburan, menghabiskan waktu untuk nonton TV berlebihan, dan lainnya," ujar Umar Shihab yang juga kakak kandung Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alwi Shihab itu.
Sementara itu, Ichwan Sam menjelaskan, taushiyah MUI sudah disampaikan kepada presiden dan wakil presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla. Selain itu, juga diserahkan kepada pimpinan baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Kami berharap kepada pemimpin baru bangsa ini ke depan lebih bisa bekerja sama dengan kami dalam mengembangkan akhlak dan agama," ujar Ichwan.
Sementara itu, Departemen Agama (Depag) hingga kemarin belum menetapkan tanggal pasti awal masuknya bulan Ramadan. Humas Depag M. Ramly menjelaskan bahwa Depag baru menggelar sidang isbath pada Kamis besok (14/10) untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1425 H/2004 M. (Jp/cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua