Warta

PWNU DKI Gelar Konferwil

NU Online  ·  Sabtu, 2 Oktober 2004 | 00:28 WIB

Jakarta, NU Online
Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Jumat (1/10) kemarin resmi dibuka di Gedung PBNU Jl.Kramat Raya Jakarta Pusat. Hadir dalam acara ini sejumlah pengurus tanfidziyah dan syuriah PWNU DKI dan sejumlah pengurus PCNU se-DKI.

Tampak pula dalam acara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang dikabarkan akan masuk bursa calon Ketua Tanfidziyah PWNU DKI. Menggantikan Gus Wahid.

<>

Dalam sambutannya Ketua PW NU DKI, Gus Wahid berkeyakinan NU DKI akan berkembang dengan baik. Namun untuk mewujudkan hal itu, NU DKI perlu dipimpin oleh sosok yang berkualitas dan bertanggung jawab pada organisasi. Sebab, tantangan yang dihadapi oleh NU di masa akan datang lebih berat seiring dengan perkembangan zaman.

“NU ke depan harus lebih tanggap terhadap tantangan zaman dan tetap berpijak pada khittah Nahdlatul ulama,” kata Gus Wahid kepada para peserta konferwil NU DKI.

Sementara itu, Fauzi Bowo, dalam sambutannya mengungkapkan, eksistensi NU tidak hanya di atas kertas. Artinya, NU harus melebarkan sayapnya agar memberi manfaat kepada seluruh warga Jakarta. Sebab selama ini keberadaan NU tidak begitu menyentuh masyakat Jakarta.

“Sebagai warga NU, kadang-kadang saya sedih, masak plang (papan nama, red) saja tidak ada. Padahal kader-kader NU di Jakarta sangat banyak. Memang ukuran NU tidak pada plang, tapi kalau yang sepele tidak ada, bagaimana,” kata Fauzi di sela acara pembukaan konferwil.

Acara pembukaan konferwil ini sebenarnya dijadwalkan akan dibuka oleh ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Namun entah mengapa, Cak Hasyim tidak hadir. Sesuai dengan jadwal, Jumat malam, Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudz akan memberikan pengarahan pada acara konferwil yang digelar di hotel Evergreen Cisarua Bogor.


Tiga Nama

Sementara itu, memasuki hari pertama konferwil, telah muncul tiga nama yang dikabarkan masuk bursa calon ketua PWNU DKI. Selain Gus Wahid dan Fauzi Bowo yang terlebih dahulu telah muncul, nama Maksum Zubair juga disebut-sebut. Maksum yang pernah menjabat sebagai sekretaris PP IPNU ini mengklaim mewakili kalangan tokoh muda NU.

Beberapa saat setelah acara pembukaan usai, sejumlah tim sukses Maksum Zubair langsung menyebarkan profil, visi dan misinya kepada semua yang hadir dalam acara tersebut. Dirinya pun yakin akan mendapat dukungan dari mayoritas cabang di Jakarta.

Namun lelaki kelahiran Banyuwangi ini berharap, pada pemilihan nanti tidak hanya cabang yang diberi hak pilih. Banom-banom NU DKI juga harus mendapat hak pilih. Sebab, kemajuan dan kemunduran NU membawa dampak bagi masa depan banom NU. “Banom-banom seharusnya diberi hak pilih. Tidak hanya cabang-cabang. Hal itu akan membuat proses pemilihan akan lebih demokratis,” kata Maksum.

Saat dikonfirmasi soal pencalonannya, Maksum dengan tegas menyatakan bahwa dirinya akan turut bersaing menjadi kandidat ketua PWNU DKI. Bahkan dirinya yakin akan mampu besaing dengan kandidat yang lain.

Di tempat yang sama, ketua PCNU Cabang Jakarta Selatan, Zainal Arifin menyarankan agar Fauzi Bowo mundur dari pencalonan. Sebab hal itu akan menghalangi karir politiknya jika dia ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. Sebab, saat ini sedang muncul wacana, bahwa ketua PWNU dan PCNU tidak diperkenankan menjadi Gubernur dan Walikota atau Bupati.

Seperti diberitakan harian ini kemarin, Fauzi Bowo dikabarkan mendapat dukungan mayoritas dari sejumlah PCNU di Jakarta. Yakni cabang Jakut, Jaktim, Jakpus, Jakbar dan kepulauan seribu.(amh)