Warta

Puluhan Kader Ansor Datangi Mapolres Jember

NU Online  ·  Rabu, 22 Februari 2012 | 05:02 WIB

Jember, NU Online
Puluhan kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember mendatangi Mapolres setempat untuk memberikan dukungan kepada aparat kepolisian dalam menindak ormas yang bertindak anarkis dan pelaku kejahatan di kabupaten setempat, Selasa.

"Kami mendesak aparat kepolisian bertindak tegas terhadap ormas yang bertindak anarkis karena dapat meresahkan warga di Jember," kata Sekretaris GP Ansor Jember, Hafidi Holis.
<>
Menurut dia, tindakan kekerasan yang dilakukan ormas dalam mencapai tujuannya tidak dibenarkan, apalagi ormas tersebut mengatasnamakan Islam.

"Ada cara yang lebih baik yang diajarkan oleh agama Islam dalam menyelesaikan persoalan dan kekerasan bukan solusi yang tepat," tuturnya.

Selain itu, kata dia, GP Ansor meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku kejahatan yang masih berkeliaran karena kasus kriminalitas di Jember selama beberapa pekan terakhir meningkat.

"Polisi tidak perlu segan-segan untuk menembak pelaku kejahatan di tempat sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga mereka jera melakukan tindak kriminalitas," katanya menambahkan.

Puluhan kader GP Ansor tersebut ditemui oleh Kapolres Jember AKBP Jayadi, Wakapolres Jember Kompol Rahmat Hakim dan sejumlah perwira di jajaran Polres Jember.

"Kami berjanji akan bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan, sehingga suasana tetap kondusif dan angka kriminalitas menurun di Jember,"kata Kapolres Jember, AKBP Jayadi.

Ia menilai ada sejumlah pihak yang berusaha menyudutkan Polres Jember dan menginginkan beberapa pelaku kejahatan dibebaskan dengan menggelar unjuk rasa dan sejumlah penekanan kepada aparat kepolisian.

"Seperti kasus Rahmatullah yang menjadi terdakwa perampokan dan pemerkosaan. Sejumlah pihak menduga bahwa polisi salah tangkap, padahal yang bersangkutan adalah pelaku kejahatan berdasarkan keterangan terdakwa lainnya," katanya.

Apabila aparat penegak hukum dipaksa untuk membebaskan pelaku kejahatan, kata dia, maka tindakan kriminalitas akan semakin tinggi dan penegakkan hukum tidak bisa berjalan optimal di Jember.

Sebelumnya, puluhan aktivitas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia melakukan demonstrasi untuk memprotes tindakan sewenang-wenang aparat kepolisian yang menangkap Rahmatullah karena dinilai tidak sesuai dengan prosedur.

"Polisi salah tangkap orang dan menembak Rahmatullah dari jarak dekat tanpa melalui prosedur yang benar," ucap aktivis GMNI Jember, Fian Hendra.



Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara