Puasa Ramadhan Dimulai Hari Ahad
NU Online · Jumat, 22 September 2006 | 13:41 WIB
Jakarta, NU Online
Berdasarkan hasil rukyatul hilal bil fi’li atau mengamati bulan secara langsung untuk menentukan awal bulan Hijriyah, Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) menetapkan awal Ramadhan 1427 H jatuh pada hari Ahad, 24 september 2006.
Laporan yang diterima LFNU dari 17 lokasi rukyatul hilal di seluruh Indonesia menyebutkan, bulan (hilal) sama sekali tidak terlihat di satu lokasi sekalipun. Sementara di tiga lokasi yang lain yakni Gresik, Jepara, dan Banjarmasin, rukyatul hilal terhalang oleh mendung.
<>Padahal untuk mencapai visibilitas pengamatan (imkanur rukyat) dimana keesokan harinya sudah dihitung masuk awal bulan Hijriyah, bulan harus terlihat dengan tinggi minimal 2 derajat.
“Maka diadakan istikmal yakni menyempurnakan bulan Sya’ban 1427 H sampai 30 hari,” kata Nahari Muslih di Kantor PP LFNU, Jakarta, Jum’at (22/9) petang.
Dengan adanya ketetapan ini dapat dipastikan umat Islam seluruh Indonesia akan menjalankan ibadah puasa secara bersamaan. Sidang itsbat penentuan awal Ramadhan yang dilakukan bersama seluruh ormas Islam di Departemen Agama malam ini dipastikan tidak ada perbedaan.
Organisasi Islam Muhammadiyah dan Persis yang hanya mendasarkan perhitungan awal Ramadhan dengan metode hisab (perhitungan astronomis) telah memutuskan bahwa puasa Ramadhan dimulai hari Ahad. (nam)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua