Nama Wakil Ketua Partai Demokrat Prof Dr Ahmad Mubarok tiba-tiba melejit ketika diberitakan memprediksi perolehan suara Partai Golkar tinggal 2.5 persen. Situasi ini telah menyebabkan renggangnya hubungan pasangan SBY dengan Jusuf Kalla (JK) yang merupakan ketua umum partai Golkar.
Dalam kunjungannya ke PBNU, mantan aktifis PMII ini mengaku dunia politik hanyalah sambilan, sedangkan kegiatan utamanya sebagai akademisi dan ustadz. “Saya bukan pelaku sejarah, tetapi orang yang terbawa oleh sejarah,” katanya dalam dialog yang dihadiri oleh jajaran PBNU, Kamis (7/5).<>
Sebagai pengikut tarekat, guru besar psikologi Islam ini mengaku dalam berpolitik menggunakan paradigma tasawwuf, bukan paradigma politik an sich. Salah satu prinsip yang dipegangnya adalah kalau orang yang mengejar kedudukan, akan kehilangan, kalau tidak mengejar, malah dikejar.
“Saya tidak mau jadi caleg untuk memberikan contoh, berpartai bukan hanya di parlemen, dimanapun juga bisa. Saya merasa dunia saya bukan di sana,” tandasnya.
Tak heran, meskipun memiliki posisi strategis dalam partai yang sedang berkuasa, ia tetap hidup sederhana. Banyak koleganya yang tak percaya rumah dan kendaraannya relatif sederhana untuk seorang tokoh nasional.
Ia mengikuti baiat tarekat sadziliyah sejak usia 20 tahun, tepatnya pada tahun 1968 kepada Abah Anom. Namun, baru tampil di publik tahun 1995 ketika diminta Abah Anom untuk mewakilinya dalam mutlaqah tasawwuf di Tripoli Libya, yang akhirnya terus dilakukannya dalam berbagai even lain di seluruh dunia.
Dalam politik, ia juga lebih memilih untuk menggeluti “lorong-lorong” politik, bukan jalan raya politik yang ramai dengan liputan media. Namun ia merasa nyaman dan menemukan banyak hal didalamnya. Karena perannya yang lebih banyak di belakang layar, khalayak umum menganggapnya sebagai aktor intelektual yang menentukan dinamika politik saat ini. Banyak tokoh nasional yang saat ini berusaha mendapat posisi cawapres SBY yang “sowan” ke rumahnya.
Kedekatannya dengan SBY dimulai sejak kejatuhan Gus Dur. Saat itu SBY sedang dicalonkan sebagai wakil presiden, namun tiba-tiba namanya hilang dari bursa pencalonan. Bersama dengan teman-teman dari utusan golongan ia menggalang dukungan untuk SBY. Meskipun akhirnya kalah, poolingnya di TV menunjukkan SBY lebih populer daripada Hamzah Haz. Berfikir jauh ke depan berupa pemilihan presiden langsung tahun 2004, popularitas ini dinilai sebagai potensi besar untuk terpilih menjadi presiden dengan mendirikan partai Demokrat, yang akhirnya apa yang diperkirakan tersebut terbukti.
Ia juga termasuk tokoh yang merumuskan ideologi nasionalis religius partai Demokrat dengan memasukkan nilai-nilai ajarah ahlusunnah wal jamaah di dalamnya. Menurutnya, hubungan antara partai dan ormas Islam seperti NU tak harus secara formal dan struktural, tetapi bisa melalui jalur kultural dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh jamaah NU>
Mubarok merasa saat ini perjuangannya adalah menyelamatkan kapal NKRI ditengah-tengah kelompok yang berebut kamar didalamnya. Untungnya perjuangan ini mendapat sambutan dari berbagai golongan.
“Saya tidak memimpikan jadi menteri. Doa saya mudah-mudahan, jangan diminta jadi menteri, tidak enak, disorot tidap hari. Yang saya takuti, kalau diminta. Kalau ini, pahit kayak apa ya harus dijalani,” terangnya. (mkf)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua