Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Perdana Menteri Myanmar Thein Sein, Senin (19/11), saat isu Myanmar menjadi sorotan utama pada hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi Ke-13 ASEAN di Singapura. Thein Sein berkomitmen menuntaskan peta menuju demokrasi di Myanmar.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, dalam pertemuan selama 40 menit itu, kedua pemimpin berbicara dari hati ke hati. Disebutkan bahwa PM Thein Sein menghargai proses korespondensi antara Presiden Yudhoyono dan pemimpin junta militer, Jenderal Than Shwe, yang sudah berlangsung selama empat kali.<>
"Presiden berniat menjaga format ini dan, menurut PM Thein Sein, Jenderal Than Shwe juga menganggap korespondensi seperti itu positif karena tanpa perantara dan tanpa interpretasi," ujar Dino.
Dalam kesempatan itu, Thein Sein menegaskan bahwa Myanmar berkomitmen menuntaskan peta damai menuju demokrasi yang berisi tujuh langkah dan saat ini Myanmar telah memasuki tahap ketiga. Thein Sein mengatakan, Myanmar bertekad menuntaskannya.
Presiden Yudhoyono berharap Myanmar dapat bersikap inklusif dalam pelaksanaan proses demokratisasi tersebut, dengan merangkul pihak-pihak yang berada di luar proses itu. Sementara itu, Thein Sein menekankan penting sekali proses demokratisasi itu paralel dengan proses untuk menjaga keutuhan nasional dan teritorial Myanmar.
Dalam kaitan itu, Presiden Yudhoyono menceritakan pengalamannya dalam melakukan cetak biru reformasi TNI dan juga pengalaman menjadi bagian dari reformasi nasional dalam skala yang lebih besar. "Presiden mengatakan bahwa proses ini dilakukan secara gradual dan bukan melalui revolusi. Pengalaman itu mungkin bermanfaat bagi Myanmar," kata Dino, yang menambahkan bahwa Presiden Yudhoyono diundang ke Naypyidaw, ibu kota Myanmar yang baru. (kom/dar)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua