Warta

Presiden Hungaria: Tolak Berikan Sidik Jari untuk Masuk AS

NU Online  ·  Senin, 8 Agustus 2005 | 04:39 WIB

Budapest, NU Online
Presiden baru Hungaria Laszlo Solyom memberitahu sebuah koran bahwa dia tidak akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bila diminta untuk memberikan sidikjarinya di perbatasan.

"Kekuasaan dan peran AS memang harus diakui. Tapi saya kira langkah-langkah yang berlebihan dan pembatasan hak asasi dan kebebasan tidak dilaksanakan sejauh itu," kata Solyom, mantan pembangkang dan pengacara yang dihormati karena membela masalah lingkungan hidup dan hak-hak asasi manusia (HAM), kepada koran Magyar Hirlap. "Saya tidak akan ke AS saya juga belum pernah ke sana sebagai akademisi jika saya harus memberikan sidik jari saya," katanya menanggapi pertanyaan mengenai perang melawan terorisme.

<>

Solyom, dipilih oleh parlemen dengan dukungan partai-partai oposisi dan liberal dari koalisi yang berkuasa, mulai berkantor hari Jumat (5/8) menggantikan Ferenc Madl. Pernyataannya masih sepenuhnya simbolis, karena sebagai presiden Hungaria dia tidak akan diminta meninggalkan sidik jari untuk memasuki AS sesuai dengan peraturan yang sekarang berlaku.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada tahun 2002 memerintahkan identitas foto dan sidik jari kepada seluruh pelancong asing yang memasuki atau meninggalkan negara itu harus direkam, yang menurut AS tindakan itu merupakan upaya mencegah teroris potensial memasuki negara tersebut. Langkah-langkah itu berhubungan dengan sekitar 35 juta orang setiap tahun. (atr/cih)