Ketua Umum PP GP Ansor H Nusron Wahid mengatakan kepemimpinannya akan mengusung tiga visi pergerakan Ansor ke depan yakni revitalisasi nilai-nilai keansoran, penguatan sistem kaderisasi dan pemberdayaan potensi ekonomi warga.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, dibutuhkan adanya kesamaan persepsi pimpinan Ansor di mulai ranting sampai pusat. Dengan begitu Ansor akan semakin kuat,” kata Nusron dalam acara konsolidasi Pimpinan Pusat dengan PAC, PC Ansor se karesidenan Pati di Pesantren Assa’diyah Kirig Mejobo Kudus Sabtu (19/1).
/>
Revitalisasi nilai-nilai Ansor, menurut Nusron, harus dikedepankan sebagai upaya mempertahankan ideologi Aswaja dan merebut otoritas keagamaan di desa-desa. Dalam pengamatannya, di berbagai desa banyak aset-aset NU seperti mushola dan masjid yang dikuasai kelompok lain, hal ini disebabkan lemahnya Ansor di tingkat bawah.
“Karena kekuatan NU atau Ansor tidak pada struktural melainkan kultural. Ansor dan Banser ranting secara ideologi wajib menjaga musholla dan masjid serta terus menggelorakan tradisi maulid,” tegasnya.
Mengenai sistem pengkaderan, Nusron mengatakan konsep kaderasi lebih menekankan pada tiga level penyiapan kader Ansor. Yakni kader Ansor disiapkan sebagai pimpinan organisasi, calon pengurus NU dan pemimpin nasional.
“Kader Ansor yang sebagai pimpinan organisasi, akan disiapkan melalui pengkaderan-pengkaderan formal seperti Pendidikan Kader Dasar (PKD) maupun Pendidikan Kader Lanjutan (PKL),” jelas Anggota DPR RI ini.
Selain itu, lanjutnya, program pengembangan wawasan ulama muda menjadi prioritas untuk menyiapkan kader Ansor sebagai engurus NU. “Kader Ansor tidak hanya sekedar pengurus tanfidziyah tetapi harus siap juga menjadi syuriyah. Apalagi banyak putra-putra ulama kyai yang mumpuni,” ujar mantan ketua umum PB PMII berkelakar.
Terkait menjadi pimpinan nasional, ia menegaskan kader Ansor harus siap menjadi apapun di birokrasi. “Selama barokahi bagi NU dan Ansor, kader harus siap menjadi apa saja baik presiden, menteri maupun politisi. Tidak masalah, daripada dipenuhi orang-orang wahabi, lebih baik kita yang maju.” tandanya lagi.
Mengenai pemberdayaan potensi ekonomi warga, PP Ansor akan menawarkan beberapa strategi pemberdayaan ekonomi pada Rakernas Juni mendatang. "Akan banyak pilihan sehingga Pimpinan cabang Ansor bisa memilih sesuai kemampuan daerahnya,” terangnya.
Acara konsolidasi ini diikuti sekitar 2.000 kader Ansor utusan PAC dan PC GP Ansor se karisidenan Pati ditambah PC Demak, Grobogan dan Blora. Turut menyampaikan tausiyah Rais Syuriah PBNU Habib Lutfi bin Hasyim Bin Yahya asal Pekalongan.(adb)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
4
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
5
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua