PKB: Tak Ada Pembicaraan Bagi-bagi Jatah Menteri Sebelum Pilpres Usai
NU Online · Sabtu, 4 Juli 2009 | 07:53 WIB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tak ada pembicaraan atau kesepakatan apa pun terkait bagi-bagi jatah menteri sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) usai. Sebagai partai pendukung capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, PKB hanya ingin berkonsentrasi pada upaya pemenangan.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, kepada wartawan usai acara istighotsah atau doa bersama di kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (4/7). “Setelah Pilpres, setelah hasilnya diketahui, baru akan dibicarakan,” ujarnya.<>
Meski demikian, imbuhnya, PKB dan SBY-Boediono serta partai pendukung lainnya, telah memiliki komitmen untuk bersama-sama bekerja di pemerintahan jika dipercaya sebagian besar rakyat Indonesia.
Menurut Muhaimin, salah satu tekat PKB saat ini adalah memenangkan SBY-Boediono dalam satu kali putaran Pilpres. “Kalau dua putaran, kelelahan kita (bangsa Indonesia),” ujarnya.
Karenanya, partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang itu mengaku telah mengerahkan seluruh kemampuan, termasuk mengerahkan kiai-kiai kampung dan calon anggota legislatif, baik yang jadi maupun yang tidak lolos.
Acara istighotsah yang diikuti ratusan orang tersebut digelar untuk mendoakan agar Pilpres 2009 berlangsung damai dengan kemenangan pasangan SBY-Boediono.
Istighotsah dipimpin sejumlah kiai dari Jakarta dan daerah, di antaranya , KH Abdul Hayyi Naim, KH Muchlas Dimyati Rois, KH Mujib Chudori, KH Abdul Ghofur, dan KH Aziz Manonjaya.
Para kiai dan petinggi PKB serta jamaah istighosah itu kemudian bersama-sama menuju Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk mengikuti kampanye dan orasi politik SBY-Boediono. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua