Walaupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan proses politik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan menyangkut masa depan umat, namun Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember tidak menyinggung hal tersebut dalam agenda kerja lima tahun ke depan.
Menurut Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin, Pilkada bukan wilayah kerja PCNU, tapi hanya proses politik yang melibatkan warga NU dan masyarakat Jember secara umum.<>
”Kami tak perlu ambil pusing soal itu (Pilkada). Dalam Musker (musyawarah kerja) NU kemarin, persoalan itu juga tidak dibahas,” tukasnya di Jember Selasa (17/11).
Dosen STAIN Jember itu mengaku terlambat merespon Pilkada dibandingkan dengan NU daerah lain yang sama-sama bakal menggelar Pilkada. Namun keterlambatan itu bukan berarti warga NU tidak siap menghadapi Pilkada. “Kami wait and see (tunggu dan lihat) dulu. Lagi pula belum ada arahan dari jajaran Syuriyah,” tegasnya.
Menurut Gus A’ab, panggilan akrab KH Abdullah Syamsul Arifin, kendati tidak ada arahan dari PCNU, warga nahdliyin tetap aktif dalam mengaktualisasikan hak politiknya dalam Pilkada mendatang.
Karena itu, jelasnya, PCNU tetap menginginkan agar kelak terjadi kesamaan sikap dalam menghadapi Pilkada. Artinya, satu dalam kebersamaan. Jika itu tidak bisa dicapai karena adanya perbedaan kepentingan politik, maka keinginan PCNU adalah satu dalam perbedaan.
”Maksudnya, warga NU tetap bersatu dalam perbedaan, sehingga perbedaan tersebut tidak sampai mengganggu kerukunan,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Rais Syuriyah PCNU Jember KH Muhyiddin Abdusshomad mengatakan, Pilkada adalah soal yang sangat penting karena menyangkut nasib dua juta lebih waga Jember. Karenanya, NU tidak perlu tergesa-gesa menghadapi Pilkada. “Kita perlu kehati-hatian menyikapi itu (Pilkada),” ungkapnya. (ary)
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua