Pidato Ahmadinejad: Dari Teori Konspirasi hingga Pembakaran Al-Qur'an
NU Online · Jumat, 24 September 2010 | 14:22 WIB
Bocoran seorang diplomat Uni Eropa mengatakan delegasi 27 negara anggota telah sepakat untuk berjalan keluar jika Ahmadinejad membuat pernyataan inflamasi selama pidatonya, terbukti. Mereka berbaris keluar gedung.
Namun walk out tidak menghalangi pemimpin Iran untuk meneruskan pidatonya. Ahmadinejad melanjutkan dengan membandingkan korban tewas dalam serangan 11 September dan jumlah korban dalam perang di Afghanistan dan di Irak.<>
"Dikatakan bahwa sekitar 3.000 orang tewas pada tanggal 11 September, yang kita semua sangat sedih," katanya. "Namun, sampai sekarang di Afghanistan dan Irak, ratusan ribu orang telah tewas, jutaan terluka dan terlantar, dan konflik masih terjadi dan berkembang."
Ahmadinejad juga melanjutkan serangan terhadap kapitalisme yang ia mulai saat berpidato Senin di Global Millenium Development Summit. Ia mengaitkan konflik pimpinan Amerika di Irak dan Afghanistan dengan perang untuk ekspansi kolonial di Afrika, Amerika Latin, dan Asia.
Presiden Iran juga menyentuh tentang kontroversi baru-baru ini atas rencana pendeta Florida untuk membakar salinan dari Al-Qur'an, Kitab Suci umat Islam, dengan melambaikan salinan sebuah Alkitab dan Al-Qur'an sebagai penghormatan untuk keduanya.
Ahmadinejad menyimpulkan sambutannya dengan pembelaan terhadap program nuklir Iran, membahas pernyataannya baru-baru ini yang disampaikan kepada badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional. (syf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua