Para peternak sapi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menolak rencana pemerintah mengimpor daging sapi dari Amerika Serikat dalam jumlah besar karena dipastikan akan membuat harga daging sapi menurun dan keuntungan peternak semakin kecil.
"Kalaupun dipaksakan untuk impor, maka daging itu jangan sampai masuk sampai ke pasar tradisonal, tetapi masuk saja langsung ke hotel dan restoran atau di supermarket," kata Edi Sugandi (36) dari Kelompok Tani Ternak Sapi Pengguyangan, Desa Jatimerta, Kabupaten Cirebon, Kamis (31/1).<>
Seperti diberitakan sejumlah media, Departemen Pertanian dalam waktu dekat akan mencabut larangan impor daging sapi dari Amerika Serikat. Sebanyak dua rumah potong, satu pabrik pengolahan dan satu gudang penyimpanan telah disiapkan dan dinyatakan bebas virus sapi gila.
Para peternak khawatir impor daging dari Amerika itu akan menggangu penghasilan mereka. Padahal, kata Saminggu (54), Ketua Kelompok Tani Ternak Sapi Pengguyangan, Desa Jatimerta, harga daging sekarang sudah mampu merangsang petani untuk mulai beternak sapi, dan positif untuk menambah jumlah populasi sapi di Indonesia.
“Akan tetapi jika nanti harga turun maka petani tidak lagi bergairah memelihara sapi,” katanya. Saminggu menilai, saat ini populasi sapi masih sangat sedikit untuk mendukung swasembaga daging tahun 2010 sehingga perlu ada upaya serius pemerintah agar para peternak tidak lagi kesulitan mencari bakalan. (ant/nam)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua