Pesantren Miliki Peran Strategis dalam Mengatasi Krisis Ekologi
Ahad, 18 Oktober 2009 | 09:20 WIB
Bogor, NU Online
Pesantren memiliki peran sangat strategis dalam menjawab ancaman krisis ekologis yang dihadapi Indonesia. Peran strategis tersebut harus dimanfaatkan dengan optimal demi mewujudkan penyelamatan bagi keberlangsungan ekologi.
Demikian diutarakan oleh Pengasuh Pesantren Darul Muttaqien Bogor, KH Mad Rodja Sukarta kepada NU Online di Bogor, Sabtu (17/10).
<>Lebih lanjut, KH Mad Rodja Sukarta yang juga tokoh NU Bogor mengutarakan, bencana seperti banjir, kekeringan dan longsor sering dianggap sebagai bencana alam dan kadang dianggap sebagai takdir. Padahal fenomena tersebut, umumnya terjadi karena kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan yang tidak memperhatikan konservasi.
"Bila kita ingin adanya keseimbangan dalam kehidupan, seharusnya aktivitas eksploitasi dibarengi oleh gerakan konservasi," papar ulama yang akrab disapa Rodja.
Karena itu, guna mewujudkan keselamatan dari ancaman krisis ekologis yang akan berdampak pada kepunahan ekosistem, Rodja mengajak para kiai pengelola pesantren untuk berpartisipasi menjawab persoalan tersebut. Pesantren harus proaktif dalam menyelamatkan lingkungan dari ancaman kehancuran.
"Berbagai bencana yang sering melanda belakangan seperti banjir, kekeringan dan longsor sebagai indikasi nyata bahwa krisis lingkungan sudah menjadi ancaman serius," papar Rodja.
Selain itu, adanya ancaman lain berupa variabilitas dan perubahan iklim global yang memicu terjadinya pemanasan global juga harus diantisipasi. Jika tidak maka ancaman tersebut akan semakin membawa dampak serius bagi bangsa ini.
Dalam konteks penyelamatan lingkungan, sambung mantan aktivis PMII tersebut, salah satu komponen masyarakat yang punya peran strategis yaitu pesantren. Pasalnya pesantren pada umumnya terletak di pedesaan, daerah pertanian dan pegunungan. Sebagian pesantren berlokasi di daerah permukiman.
"Pesantren merupakan salah satu komponen strategis bangsa yang memiliki peran efektif dalam upaya pelestarian dan pemeliharaan lingkungan," papar dia.
Dengan jumlah sumber daya yang cukup besar dan kedekatannya dengan masyarakat memungkinkan pesantren menjadi pusat rujukan dalam upaya dan sosialisasi pentingnya kepedulian dan penanganan lingkungan.
Kalangan pesantren memiliki kesadaran teologis tinggi bahwa eksistensi alam dan lingkungan merupakan milik Tuhan yang harus diperlakukan secara adil untuk kepentingan kemaslahatan manusia baik di masa kini maupun masa yang akan datang, terang KH Mad Rodja Sukarta.
Rodja menyarankan agar para pengelola kebijakan negara serta para pemangku kepentingan nasional melibatkan pesantren dalam upaya menyelamatkan bangsa dari ancaman krisis ekologi, yakni melalui penguatan konservasi dan penggalakan kesadaran dalam menghijaukan bumi. (hir)
Terpopuler
1
Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?
2
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
3
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
4
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1446 H
5
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
6
Didampingi SBY-Jokowi, Presiden Prabowo Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
Terkini
Lihat Semua