Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes Kaji Kitab Fiqih dan Tasawuf
NU Online · Jumat, 12 Agustus 2011 | 01:43 WIB
Brebes, NU Online
Pesantren Assalafiyah Luwungragi, Bulakamba Brebes selama bulan suci Ramadhan mengkaji kitab Irsyadul Ibad yang diperuntukan bagi warga masyarakat. Kajian kitab fiqih dan tasawuf ini dipimpin langsung pengasuh pesantren KH Subekhan Makmun setiap bada Ashar di Masjid Al Istiqomah kompleks pesantren.
Menurut Kiai Subekhan, kajian kitab buat masyarakat sengaja digelar untuk memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk menimba ilmu selama bulan Ramadhan. Meskipun, yang dikaji hanya satu kitab, tetapi diharapkan nilai keilmuannya akan bermanfaat untuk bekal hidup sebelas bulan ke depan. Sehingga kehidupannya tertata sesuai dengan tuntunan syariat dan hakekat agama Islam.
<>
“Rutinitas sebelum bulan puasa, sangat padat sehingga tidak berkesempatan untuk mendalami ilmu agama, nah saat Ramadhan ada semangat untuk mengkaji ilmu agama. Disinilah kami membuka ruang bagi masyarakat untuk mendalami ilmun agama dengan mengikuti pengkajian kitab-kitab salaf,” terang kiai Subekhan, kepada NU Online.
Selain kitab Irsyadul Ibad, masyarakat juga bisa mengikuti kajian kitab Adzkar Nawawi, Ihya ulumudin dan kitab-kitab salaf lainnya. “Khusus untuk santri, selama Ramadhan kami hanya menyampaikan kitab Ihya Ulumudin juz 3, setiap bada dhuhur,” papar kiai.
Dari pantauan NU Online, ribuan masyarakat tumpah ruah mengikuti pengajian yang digelar di masjid pesantren Al Istiqomah. Mereka datang tidak hanya dari desa Luwungragi tetapi juga dari berbagai daerah.
Salah seorang pengunjung dari Keboledan Wanasari Lakhmuddin SAg misalnya mengaku senang mengikuti pengajian yang digelar pesantren Assalafiyah. Baginya, pengajian itu untuk menambah wawasan keagamaan sebagai modal mengajar di madrasah. “Ilmu yang saya dapat hari ini bisa sebagai modal mengajar,” tutur Lakhmuddin yang juga guru MI Siwungkuk.
Disamping itu, kata lakhmudin, materi yang diterima disampaikan lagi pada saat dirinhya mengisi kultum subuh di mushola. “Alhamdulillah saya mengikuti pengkajian ini sudah lima tahun,” tuturnya.
Menurut KiaI Subekhan, pengajian Ramadhan di pesantren sudah dilakukan sejak pesantren diasuh ayahnya, almarhum KH Makmun.
Kiai Subekhan merupakan anak ke-8 dari 11 bersaudara. “Saya satu-satunya anak laki-laki dari 11 bersaudara. Sehingga saya yang diserahi mandat meneruskan pesantren ini sejak sepeninggal almarhum Abah Makmun,” turutnya.
Seiring perkembangan zaman, pesantren Assalafiyah yang berdiri sejah tahun 1940 mengalami pasang surut. Namun akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak hanya jumlah santrinya bertambah juga sarana dan prasarana yang dimiliki semakin representatif. “Saat ini, kami memiliki 800 santri mukim dan 2000 santri kalong,” ungkapnya.
Suami dari Hj Laelatul Munawaroh Al Hafidzoh ini menerangkan, di pesantren menggelar saat tarawih 20 rakaat 3 witir. Dalam bacaan surat, mengkhatamkan 1 juz perharinya. Sehingga dalam sebulan bisa tamat 30 juz. “Tapi tiap tanggal 26 Ramadhan sudah tamat, karena ada penambahan ayat di saat sholat wiitir,” tambah Kiai yang memiliki 7 orang anak ini.
Dia berpendapat, Ramadhan harus digiatkan ibadahnya dengan sepenuh hati. Sebab akan merugi kalau tidak bahu membahu beribadah. Apalagi penilaian nilai ibadahnya ditingkatkan. Amalan yang sunah berpahala wajib. Apalagi yang wajib.
Mengamalkan ilmu dalam bulan ramadhan, pahalanya akan berlipat ganda. Apalagi mencari ilmu yang hukumnya wajib, maka akan dilipatgandakan pula pahalanya. “Dengan pengkajian kitab, antara yang mencari dan mengamalkan, sama-sama mendapatkan manfaat. Dalam ilmu biologi, simbiosis mutualisme,” pungkas Kiai sembari tersenyum.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
6
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
Terkini
Lihat Semua