Untuk mengenang kebesaran dua ulama besar yang dimiiliki Indonesia, setiap minggu keempat Jumadil Akhir, Pesantren Al-Faqihhiyyah menggelar haul akbar keduanya. Ratusan ribu umat Islam dari berbagai pelosok negeri dan manca negara hadir memenuhi pesantren di Jl. Arismunandar Kota Malang ini.
Para santri dan alumni pesantren itu datang untuk takzim dan iqraman ngalab berkah kemulyaan dua ulama besar Indonesia, yakni Habib Abdul Qodir bil Faqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qodir bil Faqih. Dua ulama besar ini merupakan keturunan langsung ke-33 dan ke-34 Nabi Muhammad SAW.<>
Dua tokoh ini merupakan ahli hadits terkemuka di dunia. Dari tangan dingin dua ulama ini lahir ulama-ulama besar di Indonesia. Seperti KH Agus Salim, Prof Dr Quraish Shihab, Habib Syeh al Jufri, dan ulama-ulama besar lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Di kalangan ulama, dua tokoh ini terkenal sebagai ahli hadits. Bahkan, Habib Abdul Qodir dikenal sebagai ahli hadits yang sudah hafal di luar kepala di atas 200 ribu lebih hadits bersama sanad dan perawinya. Ilmu itulah yang kemudian diturunkan pada putranya, Habib Abdullah bin Abdul Qodir.
Habib Abdul Qodir dilahirkan di kota Tarim Hanna' Hadromaut, Yaman, pada hari selasa 15 safar tahun 1316 H. /5 juli 1898. Habib Abdul Qodir meninggalkan Kota Tarim menuju Makkah, Madinah, Damaskus, Syiria, Mesir, Maroko, dan terakhir ke Indonesia. Kemudian pada tahun 1938 M di Kota Solo Jawa Tengah beliau mendirikan Madrasah Ar-Robithoh. Lalu, pada 1945 M beliau mendirikan Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah di Kota Malang.
Kehebatan Habib Abdul Qodir Bilfaqih menurun pada putranya, Prof Dr Habib Abdullah bin Abdul Qodir bil Faqih. Habib Abdullah dilahirkan di Surabaya pada Senin 1 Juni 1936. Pada usia tujuh tahun, beliau telah hafal Al-Qur`anul Karim, kemudian pada usia muda Habib Abdul Qodir telah menerima tugas untuk memegang tampuk pimpinan Darul Hadits Al-Faqihhiyyah. Pada tahun 1960 menerima gelar doctor honoris causa dalam bidang Ilmu Hadits dari Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Selain itu beliau pernah menajabat sebagai dosen IKIP Malang (sekarang UM), kemudian pada tahun 1960 menjabat dosen Ilmu Tafsir Al-Qur`an di Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat Menteri Penghubung Alim Ulama dan penasihat Ahli Menteri Kesra RI dalam bidang fatwa agama. Sedang dalam bidang thariqah, Habib Abdul Qodir membai`ah dan melanjutkan jabatan mursyid Thoriqoh Al 'Alawiyyah Al -Mu`Tabaroh sebagai mana ayahandanya.
Dua tokoh besar inilah yang membawa harum nama Malang, khususnya, dan Indonesia pada umumnya, di dunia Islam. Keduanya dikenal sebagai macan dalam ilmu hadits. Fatwa-fatwa dan keistimewaannya menjadi rujukan umat Islam.
Kini, meski telah tiada, Habib Abdul Qodir bil Faqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qodir bil Faqih tetap dikenang karena keharuman namanya. Keduanya dimakamkan berdampingan di TPU Kasin Kota Malang.
Hari ini, ratusan ribu santri dan alumni Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihhiyyah Malang berkumpul di sepanjang Jl Arismunandar Kota Malang. Mereka datang dari berbagai kota di Indonesia dan sejumlah negara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Yaman. (JP)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua