Pertumbuhan Ekonomi hanya Untungkan Kelompok Menengah-Atas
NU Online · Selasa, 26 Agustus 2008 | 09:15 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun ini menunjukkan indikator yang menggembirakan, yaitu selalu di atas 6 persen. Demikian pula, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negera (APBN) dari tahun ke tahun selalu meningkat, yang mana untuk tahun 2009 Rencana APBN mencapai lebih dari 1000 trilyun.
Sayangnya, pertumbuhan dan aktifitas ekonomi yang kelihatannya mengesankan secara makro tersebut belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak. Sektor usaha kecil dan mikro sampai sekarang masih terpuruk.<>
“Saat ini rakyat miskin semakin terpuruk, tingginya anak putus sekolah menunjukkan kemampuan ekonomi kelompok ini semakin menurun,” kata ketua PBNU H Abas Mu’in di gedung PBNU, Selasa (26/8).
Ia menunjukkan sektor yang selama ini digeluti oleh rakyat miskin seperti pertanian dan sektor informal lainnya tidak mendapat dukungan yang memadai dari pemerintah sehingga kehidupan mereka tidak bisa beranjak menuju arah yang lebih baik.
“Yang berkembang adalah sektor-sektor padat modal sehingga yang menikmati juga kelompok pemilik modal ini,” terangnya.
Semakin tingginya beban hidup yang ditanggung oleh golongan miskin juga bisa dilihat dari tingginya angka bunuh diri. “Orang bunuh diri kan sudah tidak kuat menanggung penderitaan yang dialaminya. Bukan berarti mereka tidak tahu agama, mereka sadar, tapi sudah tak mampu menanggungnya,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
5
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua