Warta

Pertemuan Batu Ceper Jadi Tumpahan Unek-Unek Para Kyai

NU Online  ·  Kamis, 23 Oktober 2003 | 13:14 WIB

Jakarta, NU Online
Pertemuan para kyai di Pesantren Assidiqiyah Batu Ceper Tangerang yang diasuh KH Nur Iskandar SQ (23/10) menginginkan agar para pemimpin nasional dari seluruh partai mendengarkan nasehat para kyai agar persoalan bangsa ini cepat selesai.

Kyai Ahmad Subadar menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas 10 persoalan bangsa paling mendesak yang harus segera diselesaikan yang diantaranya meliputi makin merajalelanya KKN, kepemimpinan nasional, gejolak kedaerahan, pemilu 2004, dan wakil rakyat yang akan dipilih, dll.

<>

Dalam pertemuan tersebut, para kyai dari berbagai daerah mengungkapkan berbagai pernyataan tentang sikap mereka terhadap hal-hal yang terjadi saat ini. KH Mukharom dari pesantren Nurul Falah Banyuwangi membacakan pernyataan sikap para kyai Banyuwangi yang diantaranya menyinggung kriteria calon presiden.

Menurutnya seorang calon presiden harus mengikuti fikih, bisa menjaga hubungan baik dengan para ulama, tidak menjelek-jelekkan ulama serta selektif dalam menerima laporan dari para pembantunya atau orang kepercayaannya, disamping disamping syarat yang telah ditentukan dalam UUD 1945.

Sedangkan Ulama Situbondo menyataakan sikapnya tentang kepemimpinan Gus Dur agar saat ini dia lebih berperan sebagai Guru Bangsa dan meminta agar para kyai bersikap tegas dan tidak memberikan informasi yang salah kepada Gus Dur.

Dalam pertemuan tersebut juga muncul unek-unek dari seorang kyai yang menginginkan agar PBNU tidak mencampuradukkan kegiatan organisasi dengan kegiatan partai politik termasuk PKB sehingga perannya kepada ummat bisa maksimal.

Acara tersebut tidak dihadiri oleh KH Hasyim Muzadi yang hari ini sedang berkunjung ke Lampung maupun Gus Dur yang memang tidak diundang. KH Nur Iskandar yang ditemui para wartawan memberi alasan bahwa tidak diundangnya agar pertemuan tersebut tampak independen dan mengakomodir suara bawah.(mkf)