Jakarta, NU.Online
Pengasuh Pondok Pesantren (ponpes)
Rudhatul Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH. Mustofa Bisri mengimbau semua pihak untuk membantu mewujudkan "ukhuwah wathaniyah" (kerukunan untuk bangsa dan negara).
Mewujudkan ukhuwah wathaniyah bukan pekerjaan mudah sehingga perlu upaya keras dari semua pihak, katanya dalam ceramah tentang Ukhuwah Wathaniyah dan Kontribusi Umat Isalam Bagi Masa Depan Bangsa di Yogyakarta, rabu.
<>Ceramah tersebut diselenggarakan dalam rangka "halaqoh" (pertemuan Nasional) para ulama/pengasuh ponpes tentang "Ukhuwah wathaniyah" (kerukunan Bangsa, Negara dan Tanah Air) di Ponpes Krapyak Yogyakarta.
Menurut dua, untuk mewujudkan ukhuwah wathaniyah, terlebih dulu harus diciptakan kerukunan dalam skala lebih kecil, seperti kerukunan sesama anggota "nasabiyah" (keluarga), organisasi kemasyarakatan (ormas) dan sesama pemeluk agama. "Meskipun untuk mewujudkan cita-cita itu menghadapi banyak kendala, tetapi ulama/pengasuh ponpes harus tetap bekerja secara sungguh-sungguh," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu cara untuk mewujudkan ukhuwah wathaniyah adalah dengan menghilangkan penjajahan terhadap sesama manusia, karena penjajahan akan mengakibatkan perpecahan di antara sesama manusia.
Umat Islam harus memahami dan mengamalkan secara sungguh-sungguh ajaran agamanya, sehingga mereka tidak dijajah oleh siapapun dan apapun termasuk oleh setan.
Sementara itu, Guru Besar dan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, mengatakan, untuk menciptakan kerukanan Bangsa, Negara dan Tanah Air, perlu dikembangkan kepedulian dan program bersama untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada.
"Langkah yang harus ditempuh antara lain memberdayakan demokrasi, menciptakan pemerintahan yang baik, keadilan ekonomi, sosial, dan politik serta menegakkan supremasi hukum," katanya.
Ia menambahkan, jika semua langkah tersebut dapat terwujud, maka umat beragama dapat mewujudkan agamanya sebagai "rahmatan lil’alamin" (rahmat bagi semesta alam), yang pada gilirannya akan menciptakan kerukunan di tengah masyarakat. (Ant/Cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua