Perempuan dan Laki-Laki Bukan untuk Dipertentangkan
NU Online · Ahad, 30 Agustus 2009 | 07:38 WIB
Keberadaan perempuan dan laki-laki saat ini bukan untuk saling dipertentangkan dan digugat kesamaan haknya, tetapi lebih pada upaya untuk saling mengisi dan mendukung dalam kehidupan.
Jika pada zaman dahulu, perempuan dimarginalkan, tetapi saat ini, perempuan cenderung didorong-dorong untuk maju secara berlebihan dan kedua-duanya tidak sesuai dengan fitrahnya.<>
“Pemberian hak kepada perempuan secara berlebihan juga menabrak nilai-nilai agama. Allah sudah sangat adil dan proporsional dalam membari peran laki-laki dan perempuan,” kata Dr Faizah Sibromalisi dalam acara pendidikan kader dakwah LDNU di Jakarta, Ahad (30/8).
Para feminis yang berusaha merubah tafsir klasik yang cenderung memarginalkan perempuan terlalu menggebu-gebu dan menyalahkan teks agama atau melakukan interpretasi baru yang tak sesuai dengan ajaran agama.
Akibat upaya untuk mendorong perempuan masuk ke ruang publik yang berlebihan seperti tuntutan untuk bekerja, Faizah yang ahli tafsir ini melihat bukannya hal ini menjadikan perempuan memiliki peran ganda, tetapi malah menjadi beban ganda.
Tak heran, ia sering mendengar keluhan dari para istri yang merasa tidak mampu menjalankan dua peran, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja karena kedua-duanya membutuhkan curahan tenaga dan fikiran.
Namun demikian, ia juga tidak setuju jika para istri hanya dikungkung di dalam rumah saja atau malah dipaksa bekerja. “Biarkan istri memilih, jika ingin tinggal di rumah, silahkan, jika ingin bekerja dan mampu silahkan. Asal dijalankan dengan keikhlasan hasilnya akan bagus,” tegasnya.
Bagi dirinya, Faizah yang juga dosen di UIN Jakarta ini berpendapat, nilai keluarga lebih penting. Ia mengaku sempat tertunda untuk melanjutkan program doktornya di universitas Al Azhar selama tujuh tahun demi menjaga anaknya yang belum sekolah karena hal itu sesuatu yang tak ternilai. Ia bersyukur, pengorbanannya ini membuahkan anak yang berprestasi karena mendapatkan bimbingan dan perhatian yang cukup. (mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua