Perancis Segera larang Sholat Berjamaah di Tepi Jalan
NU Online · Senin, 19 September 2011 | 19:58 WIB
Paris, NU Online
Masjid terbatas jumlahnya, sementara jumlah Muslim terus bertambah. Konsekuensinya, tiap kali Sholat Jum'at, jamaah meluber hingga jalanan. Inilah pemandangan yang kini jamak dijumpai di beberapa kota di Perancis.
Namun, pemendangan semacam ini tak bakal dilihat lagi. Adalah pemerintah Perancis yang tengah berjuang menggolkan aturan larangan Sholat di tempat umum. Soal ibadah ini kini menjadi komoditas politik yang kontroversial di negeri yang sebelumnya sukses menerapkan aturan larangan cadar ini. <>
Di Paris, dua masjid sudah pasti akan terkena aturan ini. Salaah satu masjid sebetulnya cukup luas, karena mampu menampung 2.000 jamaah. Namun tiap kali sholat Jum'at, jamaah meluber hingga jalan.
"Saya dapat mengatakan bahwa semua kegiatan ibadah di luar masjid sudah berakhir. Kami telah melakukan komitmen kepada pihak berwenang bahwa ibadah di jalanan tak lagi dilakukan, dan bahwa ruangan ini terbuka untuk semua orang tanpa kecuali," kata seorang imam setempat, Mohamed Saleh Hamzah.
Demi keperluan itu, takmir masjid meminta izin Dinas Pemadam Kebakaran yang kantornya bersebelahan dengan masjid untuk meminjam halaman tiap kali sholat Jum'at, hingga tahun 2013, saat masjid baru yang lebih luas selesai dibangun.
Pekan lalu, puluhan Muslim berdemonstrasi memprotes larangan itu. Di sela-sela aksi unjuk rasa, mereka menggelar sajadah dan sholat di jalan.
Kementerian Dalam Negeri Perancis menyebut, sedikitnya ada dua kota yang bermasalah dengan shalat di jalanan. Selain Paris, Marseille juga menyatakan keberatan dengan sholat di jalanan.
Redaktur : Syaifullah Amin
Sumber : Euronews
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua