Peran Syuriyah NU harus Lebih Menonjol
NU Online · Selasa, 12 Agustus 2008 | 07:12 WIB
Pengurus Syuriyah adalah pemegang kendali organisasi sebagaimana telah dimanatkan dalam Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama disikapi secara positif.
Maka peran syuriyah harus lebih dominan sebagai penentu kebijakan organisasi, dan dengan demikian akan lebih memudahkan mengontrol dan mengarahkan tugas dan peran tanfidziyah dalam menjalankan program-programnya.<>
Tidak seperti selama ini, justru peran tanfizdiyah lebih menonjol daripada syuriyah, dan syuriyah hanya bertugas sebagai "tukang do'a" pada setiap ada rapat maupun kegiatan-kegiatan organisasi.
Demikian dikatakan KH Zakaria Ansor, Katib Syuriyah Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Pekalongan di hadapan peserta sidang komisi syuriyah pada acara Musyawarah Kerja Cabang NU Kota Pekalongan, Jum'at (8/8) lalu.
Dikatakan, seorang pengurus syuriyah NU harus memenuhi empat syarat yang mencakup empat dimensi yang meliputi dimensi intelektual, dimensi spiritual, dimensi sosial dan dimensi administratif.
"Seorang syuriah harusnya merupakan orang yang secara intelektual kemampuannya di atas rata-rata para pengikutnya. Seorang syuriah NU yang umumnya kiai atau pengasuh pesantren dianggap gudangnya ilmu," katanya.
Sementara itu, dimensi spiritualitas adalah menyangkut ketokohan moral yang harus dimiliki oleh seorang syuriah NU sehingga ia bisa menjadi panutan bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Berkaitan dengan dimensi kepemimpinan sosial, Kiai yang baru memperoleh gelar profesor tersebut menjelaskan, seorang syuriah adalah orang yang harus mampu mempengaruhi masyarakat di lingkungan sekitarnya dengan kemampuannya memenuhi kebutuhan masyarakat, mempengaruhi pandangan masyarakat dan mampu memecahkan problem.
Untuk dimensi administratif, pengasuh Pondok Pesantren Al Mubarok ini menjelaskan bahwa sebagai seorang syuriah, mereka harus mampu mengelola dan mengatur organisasi dengan baik. Dimensi administratif tidak selalu berkaitan dengan tulis menulis, tetapi bagaimana mempertemukan berbagai kepentingan.
Untuk meningkatkan kemampuan jajaran pengurus syuriyah, PCNU Kota Pekalongan dalam waktu dekat akan menggelar halaqah yang merupakan kelanjutan program PBNU yakni halaqah Penguatan Peran syuriyah Nahdlatul Ulama (P2SNU).
Dengan kegiatan ini, diharapkan NU yang semula dikendalikan oleh tanfidziyah dengan peran yang cukup dominan, ke depan tidak lagi demikian, sehingga harapan jajaran syuriyah sebagai pengendali, pengawas dan sekalgus pengontrol tanfidziyah dalam melaksanakan program-programnya baik yang telah diputuskan melalui konfercab, muskercab maupun rapat pleno dapat berjalan dengan baik.
Hal ini sekaligus mengembalikan kepemimpinan NU di era dimana awal NU berdiri, yakni kendali NU berada di tangan syuriyah. (amz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua