Peran Kiai di Zaman Pragmatis
NU Online · Senin, 12 Juli 2010 | 09:26 WIB
Peran kiai dan pengasuh pesantren senantiasa dibutuhkan dalam rangka pembinaan masyarakat, lebih-lebih di era pragmatis ini. Sebab tanpa bimbingan kiai, masyarakat cenderung mengkuti arus global yang terkadang justru menjadi racun bagi moral generasi muda.
Hal tersebut dikemukakan Habib Hasan Baharun saat memberkan ceramah dalam acara haul pendiri dan harlah pondok pesantren Nurul Jadid yang ke-61 di Paiton, Probolinggo, semalam (12/7).<>
Menurutnya, saat ini budaya pragmatis sudah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat. “Tidak hanya masyarakat awam, sebagian kiai juga terjangkit penyakit prgamatis itu,” sindir Habib Hasan.
Ia menambahkan, saat ini banyak orang yang tiba-tiba mendirikan pesantren. Padahal, mereka tidak punya kapabilitas untuk menjadi pengasuh pesantren. Tujuannya, kata Habib Hasan, santri dan pesantren lebih banyak dijadikan barang dagangan untuk kepentingan pribadi.
“Bisa kepentingan politik, bisa kepentingan materi berupa bantuan dari pemerintah. Dan itu artinya tidak ikhlas,” ujarnya seraya mengaku risih dengan type kiai seperti itu.
Tokoh dari Krejengan, Probolinggo itu mengaku salut dengan keikhlasan para kiai zaman dulu, termasuk pendiri pondok pesantren Nurul Jadid. Dikatakannya, mereka tidak ada pamrih sedikitpun dalam memperjuangkan Islam dan mendirikan pesantren.
“Mereka tidak rebutan santri. Yang penting masyarakat mondok, di manapun tidak masalah bagi mereka,” urainya.
Haul pendiri dan harlah tersebut cukup meriah. Ribuan wali santri dan masyarakat hadir dalam acara yang dipusatkan di halaman pesantren tersebut. Harlah itu juga dimeriahkan dengan berbagai lomba dan bazar. (ary)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua