Penyelesaian di Thailand Selatan Tak Boleh dengan Kekerasan
NU Online · Kamis, 28 April 2005 | 12:06 WIB
Jakarta, NU Online
Masalah kekerasan yang terjadi di Thailand Selatan tidak bisa dihadapi dengan kekerasan pula oleh pemerintah Thailand terhadap kaum muslim yang ada di sana karena dengan demikian akan menimbulkan kekerasan baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi ketika menerima rombongan dari kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand yang berkunjung ke PBNU. Kunjungan ini merupakan balasan dari kunjungan PBNU ke Thailand untuk mencari masukan terhadap penyelesaian konflik yang ada di sana.
<>“Saya sampaikan saran-saran saya seperti yang dulu ketika kunjungan di Thailand. jadi kekerasan tidak boleh dihadapi dengan kekerasan karena rakyat Thailand Selatan jika dihadapi dengan cara kekerasan, akan dibalas dengan kekerasan,” ungkapnya.
Dalam hal ini pemerintah harus meneliti sumber teror tersebut dan yang ditangkap harus diproses melalui hukum pengadilan, “Jangan sampai orang kampung terus ditembaki. Itu sama dengan menyuruh mereka berpihak pada pemberontak,” imbuhnya.
Dalam situasi seperti ini banyak kepentingan luar yang akan nimbrung, seperti kejahatan, narkotika, kepentingan teritorial, oknum kepentingan global dan lainnya. Dalam hal ini Hasyim menyarankan agar pemerintah Thailand jeli memisahkan berbagai masalah yang ada dalam konflik tersebut. “Hendaknya dipisahkan antara masalah agama dan masalah ikutan. memang ada orang yang berfikir radikal dan itu ada di semua agama,” imbuhnya.
Hasyim berpendapat bahwa yang selalu menjadi masalah adalah golongan Islam radikal yangMereka menganggap diluar dirinya kafir dan boleh diapakan saja. Ketika sudah menjadi gerakan, pemerintah tentu saja akan menumpasnya, termasuk jika hal tersebut ada di Saudi Arabia yang merupakan negara Islam.
Dilain pihak, orang muslim diharapkan meninggalkan dua hal, yaitu kekerasan dan keinginan untuk merdeka. “Kalau ini masih melekat, dia akan sengsara sampai kapanpun, karena tidak akan pernah ada negara mengizinkan bagiannya lepas. Tinggal sekarang umat Islam mengerti tidak bahwa dia warga Negara Thailand, bukan warga negera dari dirinya sendiri,” tegasnya.
Pada tanggal 3 Mei mendatang Menlu Thailand akan berkunjung ke PBNU dan pada tanggal 11 Mei para ulama Thailand juga akan ke PBNU. Semua hal tersebut merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik yang sudah memakan banyak korban.(mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
5
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
6
Khutbah Jumat: Meraih Fokus Hidup Melalui Shalat yang Khusyuk
Terkini
Lihat Semua