Pengurus NU Diminta Lebih Rapi dalam Hal Dokumentasi
NU Online · Senin, 26 Oktober 2009 | 08:16 WIB
Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai tingkatan, serta lembaga, lajnah dan badan otonom di bawah NU diharapkan lebih rapi dalam mendokumentasikan berbagai dokumen organisasi, terutama terkait produk-produk organisasi baik berupa keputusan musyawarah hingga berbagai kegiatan dan catatan-catatan pelaksanaan kegiatan di lapangan serta evaluasi program.
Dokumen ini diperlukan dalam mengamati perjalanan organisasi serta meningkatkan kinerja organisasi pada periode-periode berikutnya.<>
Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Satiri Ahmad kepada NU Online di ruang perpustakaan lantai 2 kantor PBNU, Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (26/10).
”Saya juga meminta kesadaran lembaga, lajnah dan badan otonom di lingkungan PBNU untuk mendokumentasikan setiap kegiatan serta berbagai produk yang dihasilkan organisasi di perpustakaan PBNU. Kami juga akan mendokumentasikan setiap dokumen dari pengurus wilayah dan cabang yang diserahkan ke perpustakaan PBNU,” katanya.
Perpustakaan PBNU sendiri saat ini memiliki sedikitnya 6.500 dokumen yang terdiri dari dokumen primer seperti hasil keputusan Muktamar dan Munas NU, naskah-naskah penting seperti statuta pendirian NU oleh pemerintah Belanda, Resolusi Jihad, Nahdlatul Tujjar, profil tokoh serta karya-karya ulama NU, serta dokumen skunder seperti berbagai karya ilmiah baik skripsi, tesis dan disertasi serta buku yang diterbitkan mengenai NU, serta buku-buku wacana keislaman dan umum.
Perpustakaan PBNU juga menyediakan berbagai refesensi kitab kuning. Diantaranya ada 600 kitab yang terdiri dari sekitar 250 judul disumbang oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Tolchah Hasan.
”Perpustakaan PBNU sering dikunjungi teman-teman mahasiswa, peneliti, wartawan, para santri pesantren, dan warga Nahdliyin yang ingin menulis tentang NU. Grafik pengunjung terus meningkat dari waktu ke waktu sejak perpustakaan diresmikan 2006 lalu. Perpustakaan ini sebenarnya telah dirintis sejak 1983 oleh PP Lakpesdam NU dan sebagian besar yang aja di sini adalah pindahan dari Lakpesdam,” katanya.
Selain dokumentasi tertulis dan kitab kuning, perpustakaan PBNU juga menyediakan dokumentasi foto, rekaman audio dan film yang juga bisa diakses para pengunjung. (nam)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua