Pengurus Baru PBNU Laporkan Hasil Muktamar ke Presiden
NU Online · Jumat, 4 Maret 2005 | 12:49 WIB
Jakarta, NU Online
Jajaran pengurus PBNU masa khidmat 2004 – 2009 yang dipimpin oleh Rais Aam KH Sahal Mahfud melaporkan pelaksanaan hasil muktamar NU ke 31 di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jateng 28 November – 2 Desember 2004, Jum’at.
KH Said Agil Siradj yang turut dalam pertemuan tersebut mengemukakan bahwa KH Sahal Mahfudz menyampaikan terima kasihnya kepada presiden atas kehadirannya dan membuka muktamar. Selain itu, rais aam juga memperkenalkan para pengurus baru yang ikut hadir. Disampaikan pula bahwa NU tetap mempertahankan khittah 1926 sebagai jamiyah ijtimaiyah diniyah.
Dalam periode 2004 – 2009, fokus utama NU akan diarahkan dalam masalah pendidikan dan ekonomi kerakyatan. NU juga akan bicara dalam bidang politik, tetapi dalam arti politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan.
Sementara itu Wakil Rais Aam KH Tolhah Hasan menambahkan dengan adanya kenaikan BBM, dana kompensasi harus sampai ke masyarakat. Selain itu juga diungkapkan tentang perbedaan yang besar antara SD/SMP dengan Madrasah Ibtidaiyah/ Tsanawiyah. Bagaimana caranya perbedaannya tidak terlalu besar.
Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi menambahkan karena NU basisnya adalah pentai dan nelayan, maka hendaknya golongan tersebut diberdayakan.
Terakhir, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa NU saat ini punya ICIS dan telah berhasil menyelenggarakan konferensi internasional pada Februari 2004. saat ini banyak peserta dari Timur Tengah yang menginginkan kembali pelaksanaan program ini.
NU Paling Konsisten Pertahankan NKRI
Semantara itu Presiden Susilo Bambang Yudhonono mengungkapkan terdapat empat konsensus Indonesia yang meliputi Pancasila, UUD 1945, negara kesatuan dan Bhinneka Tunggal Ika. Dari sekian banyak komponen bangsa, NU lah yang paling konsisten mempertahankan hal ini tetap utuh dan selamat.
SBY juga menjelaskan pemerintah dengan sangat pahit harus menaikkan harga BBM dalam rangka menuju pendidikan gratis dan kesehatan gratis. Anak orang kaya juga dapat memperoleh pendidikan gratis, tetapi mereka akan dikenakan pajak pendidikan.
Mantan Menkopolkan zaman Gus Dur tersebut juga bercerita bahwa ia pergi ke Rengas Dengklok untuk melihat harga-harga barang. Kesan yang diperoleh dari kunjungan tersebut rakyat tidak marah, tetapi minta difikirkanlah bagaimana dibantu, padahal ia sudah siap kalau dikritik. Kalaupun harga internasional minyak yang saat ini sangat tinggi juga turun, ia juga siap untuk menurunkan harga BBM, walaupun jam 12 malam.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut dari PBNU hadir KH Sahal Mahfud, KH Tolhah Hasan, KH Hasyim Muzadi, KH. Nasaruddin Umar, KH Said Agil Siradj, HM Rozy Munir, Saiful Bahri Anshori, Endang Turmudi, Muis Kabri, Masrur Ainun Najih, Bambang Adiyaksa, Abdullah Mahrus. Sementara itu Presiden didampingi dengan Menteri Agama Maftuh Basuni dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.(mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
4
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua