Warta

Pengadaan Rumah Bagi Jemaah Haji Indonesia di Makkah Hampir Selesai

NU Online  ·  Rabu, 25 Agustus 2004 | 01:55 WIB

Jeddah, NU Online
Kepala Bidang Urusan Haji pada Konjen RI di Jeddah Prof.Dr.H.Muslim Nasution mengatakan, penyewaan rumah bagi jemaah haji tahun 2005 di Makkah, sampai Senin (23/8) telah mencapai 75 %. “ Sebanyak 149 unit rumah dengan kapasitas 154.028 orang telah kita sewa guna persiapan pelayanan haji tahun 2005,” kata Muslim di Jeddah, Senin (23/8).

Menurut H. Muslim, untuk memberikan asas keadilan bagi jemaah haji, pihaknya telah melakukan penyewaan satu unit rumah minimal dengan kapasitas 200 orang. “Dengan standar itu, dampak positipnya kita memperoleh penyewaan rumah yang lebih baik dan berkapasitas lebih besar,” ujarnya.

<>

Selain itu, perolehan target kapasitas yang diinginkan juga lebih cepat,  kata Muslim, serta memperkecil jumlah unit yang disewa. Penyewaan rumah di Makkah untuk tahun 2005 direncanakan hanya 250 unit rumah. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2004 sewa rumah 650 unit dan tahun 2004 sewa rumah 390 unit.

“Ini kemajuan yang signifikan dalam dalam penyewaan rumah bagi jemaah haji Indonesia di Mekkah,” ucap Muslim. Jumlah 250 unit rumah itu, akan mempermudah dalam pelayanan pemantauan petugas kloter dan sektor, serta dapat meminimalisir terpecahnya jamaah dalam satu kloter dan dengan kualitas rumah yang hampir sama.

Muslim Nasution memaparkan, kendala yang dihadapi dalam penyewaan rumah adalah  ketersedian rumah besar yang makin minim, terjadinya persaingan harga penyewaan rumah dengan negara lain yang semakin ketat dan tidak kompetitif. “Harga sewa rumah yang kita tetapkan, memang jauh lebih rendah dibandingkan dengan lain, jadi  saat ini, kita  agak kesulitan mecari rumah dengan kapasitas yang lebih besar,” jelasnya.

Majmu’ah (group) menawarkan rumah secara paket (keranjangan), kata Muslim, dengan variasi  kapasitas rumah besar dan yang kecil disatukan serta letaknya berada di wilayah yang berbeda.”Ini tentu sangat menyulitkan dalam  penyewaa. Namun, karena kita butuh dilakukan sustem subsidi dengan tetap memperhatikan skala prioritas,” ucapnya.

Kabid Haji pada Konjen RI di Jeddah juga mengatakan, penyewaan rumah di Madinah hingga kini berlum dapat dilakukan, mengingat kondisi bangunan di wilayah Unabbiyah sedang dalam pembongkaran. Hal itu, sangat berpengaruh bagi kenaikan harga sewa rumah di wilayah Markaziyah yang semakin tinggi. Penyewaan rumah bagi jemaah haji Indonesia di Madinah, kemungkinan  akan bergeser semakin jauh di luar Markaziyah karena kita terbentur pada plafon harga sewa rumah yang sudah ditetapkan.

Untuk peyewaan rumah di Madinah, kata Muslim, Bidang Urusan Haji, kita akan menggunakan majmu’ah sebagaimana tahun lalau, dengan target jamaah haji Indonesia tidak tercampur dengan jamaah haji asal negara lain dalam satu unit perumahan.(mkf)