Warta

Pendidikan Tentukan Masa Depan NU

NU Online  ·  Selasa, 12 April 2005 | 14:37 WIB

Jakarta, NU Online
Sekjen PBNU Endang Turmudi mengungkapkan bahwa pengembangan program pendidikan di NU merupakan hal yang penting karena masalah pendidikan, madrasah, dan pesantren merupakan ruhnya NU. “Maju mundurnya NU tergantung pada pendidikan yang dikelolanya. artinya kalau NU tidak bisa mengelola pendidikan secara baik tentu saja outputnya juga tidak baik,” tandasnya kemarin.

Mantan pengurus PP LP Maarif periode 1999-2004 tersebut berpendapat bahwa lulusan pendidikan NU biasanya menjadi kader dan pengurus NU walaupun bukan berarti orang NU tidak ada yang sekolah di luar NU, tetapi memang mayoritas anak-anak NU dididik di madrasah NU. “Ini akan menentukan orang NU berkualitas atau tidak. Ini menentukan NU di masa depan sehingga harus diprioritaskan,” imbuhnya

<>

Untuk itu peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti melalui Lembaga Pendidikan Maarif yang ditugaskan untuk meningkatkan kemampuan dengan melakukan training peningkatan kemampuan guru. penambahan ilmu melalui pelatihan-pelatihan.
 
“Selain itu juga akan dilakukan perbaikan manajemen pendidikan, menyekolahkan ke universitas-universitas terbaik, mengirimkan anak-anak kita sekolah di luar negeri yang pada umumnya lebih bagus. jadi ada peningkatan,” imbuhnya

Peneliti LIPI tersebut juga menambahkan bahwa PBNU akan barusaha untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak NU untuk mendapatkan keahlian yang terdiversifikasi. Jika sebelumnya banyak anak NU yang dikirimkan ke Timur Tengah, selanjutnya diharapkan mereka dapat dikirimkan ke negara-negara Barat.
 
Dalam hal ini LP Maarif sudah pernah melakukan training bahasa Inggris selama 6 bulan untuk mempersiapkan kader NU ke luar negeri, namun demikian lulusannya belum bisa disalurkan. Kemudian juga ada short term program seperti ke Inggris sebanyak 50 orang pada para pimpinan pesantren.

Perangkat organisasiPBNU yang mengurusi pendidikan di madrasah dan sekolah umum diserahkan kepada LP Maarif sementara yang membidangi pesantren diserahkan pada Rabithah Maahid Islamiyah (RMI). Untuk segmen pelajar badan otonom yang membidanginya adalah IPNU dan IPPNU.       
                    
Lembaga-lembaga tersebut bisa melakukan sinergi untuk memaksimalkan hasil. RMI dapat melakukan training terhadap pengurus pesantren yang juga guru madrasah sementara Maarif dapat juga melakukan training terhadap guru madrasah yang merupakan guru-guru pesantren.(mkf)