Warta

Pendidikan Islam Perlu Penyederhanaan

NU Online  ·  Kamis, 22 Juli 2004 | 06:24 WIB

Jakarta, NU Online
Plh Masdar F. Mas’udi nyatakan bahwa dimasa yang akan datang pendidikan Islam perlu disederhanakan karena sebenarnya banyak hal-hal yang sederhana seperti sholat dan wudlu yang bisa dipelajari dalam waktu waktu satu atau dua jam oleh para ahli dilakukan proses satistifikasi dan pencanggihan.

“Seharusnya pendidikan dalam hal ini cukup 10 persen saja sedangkan energi yang 90 persen dikembangkan untuk memajukan peradaban Islam. Saat ini Islam mengalami keruntuhan peradaban yang menyedihkan,” ungkapnya

<>

Hal tersebut dikemukakan ketika berbicara dalam acara bedah buku: Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Anatomi Keberadaan Madrasah dan PTAI karya H. Arief Furchon MA, Ph.D Kamis 22 Juli 2004 yang diadakan oleh STAINU di Gedung PBNU.

Pada zaman dahulu, para sahabat belajar tentang sholat cukup dari melihat saja. Ini sebenarnya hal yang sangat teknis dan kalau memang perlu di bahas secara mendetail, mungkin hanya kalangan pasca doktoral saja yang perlu memikirkannya sedangkan masyarakat cukup mengetahui hal-hal yang umum saja.

Direktur P3M tersebut juga mengemukakan bahwa saat ini kita belum memiliki tradisi akademis untuk mengkritisi, membahas, dan sekaligus menemukan ilmu pengetahuan.  “Yang ada adalah konservasi atau mempertahankan nilai-nilai lama dari pengetahuan yang ada,” tambahnya.

Bukan hanya di pesantren, tradisi akademik tersebut juga belum bisa berkembang baik di perguruan tinggi karena belum ada budaya yang mendukungnya.

Berkaitan dengan Madrasah sebagai model pendidikan Islam, Masdar menjelaskan bahwa lembaga ini merupakan formalisasi pendidikan Islam yang berakar dari pesantren. Namun demikian madrasah juga mengalami perkembangan sesuai dengan konteks kekinian.(mkf)