Pemikiran Syeikh Nawawi Seharusnya Dikembangkan di Banten
NU Online · Sabtu, 1 November 2008 | 13:30 WIB
Serang, NU Online
Pemerintah Provinsi Banten perlu berinisiatif untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan pemikiran ulama terkenal yakni Syeikh Nawawi Al-Bantani.
"Syeik Nawawi itu ulama Banten yang sangat terkenal di dunia, namun warga Banten sendiri banyak yang tidak paham. Untuk itu, pemerintah perlu insiatif membangun lembaga pendidikan mengembangkan pemikiran Syeikh Nawawi," kata Ketua Bidang Fatwa MUI, KH Ma'ruf Amin usai menjadi pembicara pada Seminar Nasional "Syeikh Nawawi Al-Bantani, Biografi dan Pemikirannya" di gedung DPRD Banten, di Serang, Sabtu.
Menu<>rut pengasuh pondok pesantren Syeikh Nawawi Al-Bantani Tanara, Serang itu, pemikiran dan kitab-kitab karangan Syeikh Nawawi sudah sangat terkenal di lembaga-lembaga pendidikan Islam atau pondok pesantren di seluruh dunia. Seharunya, hal itu terus dikembangkan dan digali oleh generasi sekarang ini, karena merupakan suatu kebanggaan bagi Banten.
Namun, hingga saat ini belum ada inisiatif baik dari pemerintah provinsi Banten, maupun pihak lain untuk membangun lembaga pendidikan yang mengembangkan dan menggali pemikiran-pemikiran Syeih Nawawi tersebut.
Padahal, jika ada kepedulian yang tinggi dari semua pihak untuk membangun sebuah lembaga guna mencetak ulama yang terkenal seperti Syeik Nawawi, bisa dilakukan dengan kerja sama dan kordinasi semua pihak terkait dengan masyarakat di Banten. Baik dalam bentuk lembaga pendidikan formal, maupun pondok pesantren dengan metode pengajaran, dan tenaga pengajar atau guru yang khusus.
Ia mengatakan, Al-Syeik Muhammad Nawawi al-Bantani adalah ulama terkenal di seluruh dunia yang lahir di Banten pada 1230 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1813 Miladiah/Masehi.
Selain ulama yang telah mengarang kitab atau buku-buku keislaman lebih 100 buah, ia juga sebagai ulama Indonesia pertama kalinya mengajar dan menjadi imam besar di Masjidil Haram, Mekkah.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banten, Sadeli Karim mengatakan, inisiatif untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang mengembangkan pemikiran dan keilmuan Syeikh Nawawi Al-Bantani, sebaiknya datang dari pihak lain atau masyarakat. Pemerintah Provinsi Banten, bukan sebagai pelaksana, namun hanya memberikan dukungan penuh baik dana maupun sumber daya lainnya.
"Pengelolaan lembaga pendidikan itu sebaiknya oleh lembaga lain atau swasta. Pemerintah daerah hanya mendukung berupa hibah lahan atau pendanaannya," kata Sadeli Karim.
Seminar Nasional Syeikh Nawawi Al-Bantani yang diselenggarakan IAIN Maulana Hasanuddin Banten di DPRD Banten menghadirkan nara sumber antara lain, KH Ma'ruf Amin, Prof. Abdurahman Mas'ud (Puslitbang Depag RI), Prof Tihami (rektor IAIN Maulana Hasanuddin) dan Dr Sri Mulyati (UIN Syarif Hidayatullah). (ant)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua