Warta

Pemberitaan Pornografi Dapat Merusak Mental Remaja

NU Online  ·  Ahad, 2 November 2003 | 17:33 WIB

Jakarta, NU ONline
Sosiolog Prof DR Bungaran Antonius Simanjuntak berpendapat, pemberitaan pornografi yang  ditayangkan secara berlebihan di sejumlah media massa  dapat merusak mental dan kepribadian para remaja. "Penanyangan berita yang dianggab sensasional dan kurang bersifat mendidik harus dikurangi," ujarnya.

Ia mengemukakan hal itu dalam menanggapi sejumlah media massa yang terbit di kota  Medan, masih kelihatan menanyangkan pemberitaan agak berbau seks dan terkesan pornografi serta pornoaksi.

<>

Menurut Bungaran, pemberitaan yang disajikan surat kabar  tersebut jangan lagi menampilkan masalah kehidupan wanita yang romantis dan terkesan asusila sehingga membuat para orang tua merasa was-was terhadap anak wanitanya.

Dikatakannya, surat kabar disamping dijadikan sebagai media informasi juga harus bersifat mendidik dan dijadikan sarana hiburan serta jangan sampai menghancurkan kepribadian masyarakat.

"Jadikanlah  pemberitaan di media massa untuk menambah ilmu dan pendidikan bagi para remaja dan pelajar dan jangan sampai meniru hal-hal yang kurang baik," tegas Bungaran yang juga guru Besar Sosiologi dan Antropologi Budaya Universitas  Negeri Medan (Unimed).
 
Disebutkannya, akhir-akhir ini sejumlah surat kabar cenderung mengekspos berita kasus seksual secara jelas dan  menceritakan pelakunya dalam berbuat amoral tersebut.

Bahkan, jelasnya, koran yang terlalu "vulgar" menceritakan kasus pemerkosaan dan perselingkuhan tersebut diedarkan secara luas kepada masyarakat dan umumnya menjadi bacaan yang sangat digemari para pelajar SLTP dan SLTA.

"Melalui pemberitaan tersebut akhirnya sebagian para pelajar coba-coba mengikuti apa yang telah mereka baca di surat kabar  dan tonton dalam kaset VCD blue diperjual belikan secara bebas di masyarakat," kata Prof Bungaran.(mkf)