Pembacaan Tahlil Iringi Penjamasan Tombak Kyai Upas
NU Online Ā· Senin, 12 Januari 2009 | 23:30 WIB
Puncak acara penjamasan (pencucian) tombak pusaka Kyai Upas di Pendapa Kanjengan, Kepatihan, Tulungagung berlangsung khidmat, Minggu (11/1). Ratusan pengunjung menyaksikan prosesi pencucian yang diawali kirab sarana mulya dari pintu gerbang Pendapa Kanjengan.
Puncak penjamasan ini diiringi dengan bacaan tahlil selama sekitar 45 menit. Prosesi penjamasan ini ditandai dengan pengambilan tombak pusaka dari kamar penyimpanan khusus oleh beberapa keluarga ahli waris. Mata tombak kemudian dicuci dengan air kembang dan dibawa kembali menuju kamar penyimpanan lagi.<>
Prosesi acara penjamasan digelar mulai pukul 09.00 dan dihadiri oleh Bupati Tulungagung Heru Tjahjono, pejabat pemkab, serta beberapa tokoh masyarakat yang mengenakan busana adat Jawa.
RM Indro Noto, salah satu cucu mendiang Bupati Tulungagung ke-4 RM Pringgodinoto Negoro sebagai pihak ahli waris dari tombak pusaka ini menyatakan, "Jamasan rutin digelar setahun sekali. Tujuannya, untuk melestarikan budaya Jawa. Secara khusus, untuk menjaga dan merawat tombak Kyai Upas."
Sementara itu,pPengunjung berebut air bekas cucian tombak pusaka dan aneka makanan yang berada dalam ambengan (tumpeng). Konon air cucian tombak Kyai Upas ini diyakini memiliki khasiat tersendiri.
Hartanti, salah seorang warga setempat mengatakan, "Air ini bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu air ini juga dianggap membawa membawa berkah berupa kemudahan dalam mencari rejeki." (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua