Warta

PCNU Kota Serang Izinkan Warga Ahmadiyah Ikut Pengajian

NU Online  ·  Selasa, 22 Maret 2011 | 01:38 WIB

Serang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin yang dimaksud sebagai media komunikasi antar tokoh agama. Pengajian NU terbuka untuk umum, termasuk para pemeluk Ahmadiyah.

Ketua PCNU Kota Serang, Matin Syarkowi, mengatakan, dengan membuka kesempatan bagi jamaah Ahmadiyah untuk ikut pengajian NU, diharapkan mereka bisa sadar dan bertaubat.<>

“Kalau memang ajaran itu sesuai dengan tuntutan dan bisa dipertanggungjawabkan maka mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi, masjid dan majlis ta'limnya juga harus terbuka," katanya dalam pengajian Ahad (20/3).

KH Ariman Anwar, Rais Syuriyah PCNU Kota Serang dalam taushiyahnya menyampaikan, Islam agama yang membawa keberkahan bagi semua umat manusia dan bahkan alam semesta. Islam adalah agama yang sangat menghormati perbedaan.

“Tetapi yang patut kita ingat, bahwa di dalam agama Islam juga ada pakem. Ini yang menuntut kita tunduk pada pekem-pakem tersebut yang merupakan bagian dari ketundukan kita pada agama kita. Kita hendaknya tidak menterjemahkan kebebasan tanpa batas, tanpa aturan. Sebab kebebasan tanpa batas justru bertentangan dengan syari'at,"  kata KH Ariman

Matin Syarkowi menambahkan, seandainya pemerintah bisa melakukan komunikasi dengan rakyatnya secara langsung, maka semua masalah akan dapat diselesaikan. Oleh karena pihaknya mengimbau kepada pemerintah di Kota Serang untuk menata kota serang sebagai kota otonom baru agar bersinergi dengan kemauan riil masyarakat.

“Selama ini saya melihat pemerintah di Kota Serang masih "seneng" jadi "panitia" kegiatan-kegiatan di luar kegiatan yang menjadi tugas pokoknya. Padahal kegiatan itu bisa dilakukan oleh masyarakat tapi pemerintah sepertinya tidak mau sharing dengan masyarakat. Ini pemikiran lama yang sesunggunnya sudah usang. Sekarang ini seharusnya pemerintah daerah menyadari dan mampu menterjemahkan otonomi daerah bagi pemberdayaan masyarakat,” imbuh Matin Syarkowi.

Seperti biasa selesai tausyiyah dan pembacaan kitab Qomi’ at-Tugyan pengajian diramaikan oleh acara pembahasan masalah keagamaan atau Bahtsul Masail Diniyyah. (nam)