PCI NU Malaysia Siap Bantu Mahasiswa yang Belajar di Malaysia
NU Online · Senin, 21 Juni 2004 | 13:24 WIB
Kuala Lumpur, NU Online
Pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Malaysia dalam rapat Koordinasinya Sabtu malam, 19 Juni 2004, menyepakati bahwa NU Cabang Istimewa Malaysia bersedia untuk menjadi mediator bagi para warga NU yang ingin menempuh studinya di Malaysia.
Hal ini didasari oleh semakin maraknya para pelajar Indonesia yang berbondong-bondong melanjutkan studinya di Malaysia dan sebagai upaya koordinasi para kader muda dan mahasiswa NU di Malaysia.
<>Ketua Tanfidziyah NU Cabang Istimewa Malaysia, Drs. H. Miftahurrahim, MA, dalam arahannya mengemukakan bahwa sudah waktunya NU sekarang ini memberikan peluang kepada para kadernya untuk menempuh pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi, baik secara struktural maupun kultural, sehingga akan dihasilkan kader-kader yang professional di bidangnya masing-masing.
Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Cak Mif ini mengatakan bahwa sekarang ini sudah terlalu banyak kader NU yang ahli dalam bidang ilmu agama, karena itu kader-kader muda NU sebaiknya mengambil bidang kajian di luar bidang keagamaan dan siap menjadi mediator bagi yang ingin menempuh pendidikan di Malaysia.
“NU Malaysia mendukung mahasiswa yang berinisiatif mengambil bidang di luar kajian Islamic Studies, dan Mahasiswa NU di Malaysia sudah membuktikan dengan variatifnya bidang yang mereka tekuni saat ini,” tandas kandidat Doktor Islamic Studies di University of Malaya ini.
Senada dengan Cak Mif, Wakil ketua NU Cabang Istimewa Malaysia Bidang Pemuda dan Kemahasiswaan, H. Jazilus Sakhok Mahsun, S. Hum, mengatakan bahwa para mahasiswa NU di Malaysia sekarang ini, di samping Islamic studies, juga banyak yang mengambil bidang-bidang kajian seperti ekonomi, pendidikan, linguistic, peradaban, politik, sosiologi, dan lain-lain.
“Mereka ini kebanyakan menempuh jenjang Master dan Doktor yang diharapkan professional di bidangnya masing-masing”, ucapnya. Mahasiswa Program Master Civilization Studies di University of Malaya.
Hal ini bisa dilihat dari kajian dan forum diskusi dwi-mingguan di sekretariat NUCIM yang melihat suatu persoalan tidak hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai perpektif ilmu, sehingga lebih luas dan komprehensif.
NU Cabang istimewa Malaysia, menurutnya juga tidak mau bersikap eksklusif hanya menjadi mediator mahasiswa NU atau bahkan seagama saja. Baru-baru ini ada mahasiswa baru yang beragama Katholik dari Flores yang mengambil program master ekonomi internasional yang saat ini juga menetap di sekretariat NU Malaysia. Karena itu sikap menghargai pluralisme dan inklusifitas akan terus dijaga dalam tubuh NU Malaysia.(alm)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua