PBNU: Umat Kehilangan Besar atas Wafatnya Kiai Fawaid
NU Online · Jumat, 9 Maret 2012 | 08:17 WIB
Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Afifuddin Muhajir menyatakan, meninggalnya KH Fawaid As’ad merupakan sebuah berita duka yang sangat dalam mengingat banyak peran penting yang dilakukan olehnya dalam membimbing ummat.
“Kita kehilangan bukan hanya sekedar kehilangan. Ini kesedihan mendalam tak hanya bagi pesantren, tetapi juga bagi ummat. Santri beliau ada di mana-mana di seluruh Indonesia,“ katanya ketika dihubungi NU Online dari Jakarta.
<>
Kiai Fawaid, katanya berhasil mengkombinasikan antara tradisi pesantren salaf dengan manajemen modern sehingga banyak orang tua yang menitipkan putra-putrinya di pesantren ini.
Tak heran, dalam dua tahun terakhir, jumlah santri terus meningkat dan kini mencapai angka sekitar 15 ribu. Kiai Afifuddin menuturkan, santriwati mendominasi karena adanya kekhawatiran para orang tua atas pengaruh lingkungan yang semakin buruk, sehingga mereka dititipkan di pesantren ini.
“Santri baru dikalangan putri sangat banyak. Banyak orang tak tenang membiarkan putrinya ada di rumah karena parahnya kerusakan moral. Aturaan pesantren yang ketat menjadi pilihan untuk menjaga putri mereka,“ jelasnya.
Secara struktural, kiai Fawaid adalah pembina pesantren, tetapi secara kultural ia adalah pengasuhnya. Kiai Afifuddin menjelaskan, proses kepengasuhan di pesantren ini bersifat kolektif kolegian.
“Nantinya akan ada rapat keluarga untuk menentukan pengganti beliau,“ papar Kiai yang juga menjadi salah satu pengasuh di pesantren ini.
Ia menjalaskan, sampai jam 3.00 WIB, jenazah masih dalam perjalanan di Lumajang. Rencananya, Kiai As’ad akan dimakamkan setelah sholat Isya’.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua