PBNU Tak Terkait dengan Acara Mubes NU

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak tahu menahu tentang rencana kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) warga NU yang akan di Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon 8 – 10 Oktober mendatang.

“PBNU tidak tahu menahu karena tidak ada beritanya, tidak ada laporannya,  undangannya dan ketika kita tanya ke Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz, beliau juga tidak setuju karena namanya dicantumkan dan kita menganggap bahwa acara itu tidak bisa mengatasnamakan NU, “ ungkap Ketua Panitia Muktamar H. Ahmad Bagdja

Istilah Mubes juga tidak dikenal dalam AD/ART NU. Antara judul dengan isi kegiatannya juga tidak cocok. “Dari proposal yang ada kegiatan yang dilakukan adalah semaan, istighotsah, tabligh akbar, dll tetapi mengapa kok pakai judul Mubes. Jadi mestinya secara etis, meskipun itu kegiatan NU non struktural karena mengatasnamakan NU mestinya memberitahu kepada paling tidak NU setempat, cabang Cirebon atau di wilayah Jawa Barat,” tambahnya.

Mungkin sebenarnya niat dari acara tersebut untuk memberi masukan pada muktamar NU yang akan segera berjalan. Namun demikian, Bagdja kurang setuju dengan cara-cara yang dilakukan.

”Kalau ingin memberi masukan, mengapa memberi istilah Mubes warga NU, kenapa tidak semacam seminar, halaqah untuk muktamar, kan itu lebih baik, kemudian panitia muktamar sebaiknya diberi tahu supaya ada kaitannya dan kesinambungan dengan materi-materi yang disusun panitia.” tandasnya.

Ketua Foksika PMII tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan NU adalah struktural sehingga kegiatan tersebut sifatnya adalah murni kegiatan orang per orang atau pesantren yang tidak bisa mengatasnamakan NU.

Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga NU kultural, Bagdja mengusulkan agar lebih menonjolkan nama acaranya saja. “Misalnya acara di Babakan ini, sebaiknya istighotsah saja, istighotsah akbar dengan mengundang warga NU,” ungkapnya.(mkf)